Ringkasan buku
pertama merupakan buku yang berjudul "Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia"
oleh pengarang Rhenald Kasali.
BAGIAN I : PENDAHULUAN
Disusun oleh : Dewi Sumiati (915120143)
BAB 1 : Iklan di Tengah Peradaban Manusia
Sejarah Periklanan
Sebelum
Gutenberg menemukan sistem percetakan pada tahun 1450, iklan sudah dikenal
peradaban manusia dalam bentuk pesan berantai (the word of mouth). Pesan
berantai itu disampaikan untuk membantu kelancaran jual beli dalam masyarakat
dengan cara barter, yang kala itu mayoritas masih belum mengenal huruf.
Demikianlah, iklan pertama kali dikenal lewat pengumuman-pengumuman yang
disampaikan secara lisan.
Selangkah
lebih maju dari peradaban lisan, manusia mulai menggunakan sarana tulisan sebagai
alat penyampaian pesan. Ini berarti
pesan iklan sudah dapat dibaca berulang-ulang dan dapat disimpan. Pada zaman
Yunani dan Romawi, iklan pengumuman digunakan untuk kepentingan lost &
found (pengumuman tentang budak yang lari dari tuannya).
Kemudian
bentuk iklan mengalami perkembangan menjadi relief-relief yang diukir pada
dinding-dinding. Pada zaman Caesar, banyak toko di kota-kota besar yang telah
mulai memakai tanda dan simbol atau papan nama. Setelah sistem percetakan
ditemukan oleh Gutenberg pada tahun 1450 dan muncul sejumlah surat kabar
mingguan, iklan sering digunakan untuk kepentingan komersial.
Manajemen Periklanan
Secara
sederhana, iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Sementara itu, periklanan
didefinisikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan. Dengan demikian, pengertian
manajemen periklanan meliputi suatu sistem yang terdiri dari berbagai
organisasi atau lembaga yang saling berinteraksi dan menjalankan peranan yang
berbeda dalam proses periklanan.
Banyak
orang yang sering menyamakan pengertian iklan dengan promosi. Padahal kedua hal
itu memiliki pengertian yang berbeda. Perbedaan pengertian antara iklan dan
promosi antara lain terlihat pada akar kata kedua istilah tersebut:
ASAL KATA (LATIN)
|
TERJEMAHAN
FUNGSIONAL
|
Advertere
(Advertising) to run toward
|
Sasaran
iklan adalah mengubah jalan pikiran konsumen untuk membeli.
|
Promovere
(Promotion) to move forward or advance
|
Sasaran
promosi adalah merangsang pembelian di tempat (immediately stimulating
purchase).
|
Pada
pembedaan diatas, pengertian promosi lebih dimaksudkan sebagai promosi
penjualan, yakni promosi berupa display, hadiah, kupon, undian, dan lain-lain,
yang langsung disediakan di berbagai jalur distribusi. Sedangkan pengertian advertising disini adalah bauran
komunikasi pemasaran, yaitu suatu perpaduan antara periklanan, penjualan
personal, dan publisitas.
Efek Enam Tahap
Berikut
ini adalah suatu proses untuk mencapai tingkat keuntungan yang dikehendaki dan
target penjualan atau pangsa pasar. Pendekatan yang digunakan adalah “Efek Enam
Tahap” yang diperkenalkan oleh John R. Rossiter dengan urutan sebagai berikut:
Proses
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Penampilan adalah upaya
produsen menempatkan iklan pada media massa. Tujuannya adalah agar produk atau
jasa yang ditawarkan diketahui, didengar, dibaca, dan dilihat oleh konsumen
potensial. Penampilan terjadi melalui media, baik media cetak maupun
elektronik.
2. Proses. Penampilan belum menghasilkan apa-apa.
Langkah yang diharapkan dari penempatan iklan di media massa itu selanjutnya
adalah respons dari calon pembeli. Proses atau respons tersebut meliputi
langkah-langkah calon pembeli yang spontan, seperti perhatian, belajar
menghayati, penerimaan, dan reaksi-reaksi emosional.
3. Efek komunikasi. Respons yang diharapkan selanjutnya adalah
reasi “asosiasi” jalan pikiran calon pembeli terhadap merek. Respons ini lebih
permanen dan berhubungan dengan seleksi merek. Dua hal yang didapat dari efek
komunikasi adalah kesadaran mereka dan sikap terhadap merek.
4. Tindakan khalayak sasaran. Efek komunikasi
diatas mengantarkan suasana bagi calon pembeli untuk mengambil keputusan.
Keputusan yang dipertimbangkan itu menyangkut kepastian tindakan, apakah jadi
membeli merek tersebut atau tidak.
5. Penjualan atau pangsa pasar. Langkah konkret
individual para calon pembeli menimbulkan penjualan bagi produsen. Jika
dibandingkan dengan penjualan pesaing lainnya yang sejenis di pasar, maka kita
melihat adanya pangsa pasar.
6.
Laba. Bagi perusahaan
secara keseluruhan, laba dibutuhkan sebagai saran untuk hidup dalam jangka
panjang. Jika terjadi peningkatan penjualan maka sebaiknya laba juga meningkat.
BAB 2 : Pengiklan, Biro Periklanan, Media, dan
Perusahaan Jasa Riset Pemasaran
Pengiklan
adalah lembaga inti dalam sistem manajemen periklanan. Sementara itu, biro iklan
berperan mempertemukan kepentingan pengiklan dengan media. Dalam
perkembangannya di Indonesia, ruang lingkup pekerjaan yang ditangani oleh
sebuah biro iklan yang besar umumnya meliputi:
1.
Analisa Industri. Sejauh mana
prospek industri klien dalam kecenderungan pasar internasional dan dimana pasar
yang lebih memberi peluang, apakah pasar domestik atau ekspor.
2. Analisa Produk dan Konsumen. Berapa besar
potensi pasar suatu produk, dan bagaimana pola konsumsi yang berlaku?
3. Analisa Pasar. Untuk melihat peluang pasar dan mengisi
celah-celah dalam persaingan, termasuk identifikasi pesaing dan berapa besar
pangsa masing-masing. Kekuatan dan kelemahan masing-masing diidentifikasi untuk
menentukan strategi promosi dan periklanan.
4. Analisa Sasaran Konsumen. Berusaha
mengetahui persepsi konsumen terhadap produk dan pola konsumsi yang berlaku
secara lebih terperinci.
5. Tujuan dan Strategi Pemasaran. Biasanya
ditetapkan oleh biro iklan karena pengiklan kurang memahami masalah ini.
6. Penetapan Tujuan Periklanan. Sesuai dengan
kondisi produk di pasar, biro iklan akan menerapkan tujuan periklanan
berdasarkan tujuan dan strategi pemasaran.
a.
Produk
baru membina kesadaran konsumen akan adanya tawaran baru yang lebih
menguntungkan.
b.
Meningkatkan
pangsa pasar.
c.
Mengimbangi
persaingan dengan meningkatkan kesetiaan pada merek melalui berbagai cara
promosi.
7. Strategi Kreatif. Iklan bisa disampaikan dalam bentuk
artwork, iklan radio, film iklan (bioskop atau TV), slide, dan materi iklan
yang siap dipublikasikan.
8. Strategi Media. Pemilihan media publikasi dapat muncul
dalam bentuk:
a.
Iklan
di media cetak (surat kabar dan majalah)
b.
Iklan
di radio
c.
Iklan
di bioskop, TV, video
d.
Iklan
luar ruang (papan reklame, poster, spanduk, neon, panel bis, dan lain-lain)
e.
Merchandising
f.
Direct
Mail
Media
Media
memiliki bagian penjualan atau pemasaran yang bertujuan menjual halaman atau
waktu programa. Bagian ini dikepalai oleh seorang manajer iklan dan manajer
penjualan atau manajer pemasaran. Bagian ini menyusun dummy (untuk media cetak)
atau programa (untuk media radio/televisi), serta mencari sponsor baik secara
langsung maupun melalui biro iklan.
Perbedaan
Manajer Periklanan (Advertising Manager) dengan Manajer Iklan (Advertisement
Manager) adalah :
·
Manajer Periklanan bekerja pada dan untuk
kepentingan pengiklan atau produsen dan berfungsi sebagai “pembeli” iklan.
·
Manajer Iklan bekerja pada dan untuk
kepentingan pihak media dan berfungsi sebagai penjual halaman iklan atau jam
siaran yang ditawarkan pada biro iklan atau pengiklan.
BAGIAN II : TUJUAN DAN ANGGARAN PERIKLANAN
BAB 3 : Tujuan atau Objective Periklanan
Tujuan Periklanan
1.
Sebagai
alat komunikasi dan koordinasi
Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak
yang terlibat, yakni pengiklan (klien), account
executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk saling berkomunikasi.
Tujuannya juga untuk membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja, seperti
satu tim yang terdiri dari copywriter,
spesialis radio, pembeli media, dan spesialis riset.
2. Memberikan kriteria
dalam pengambilan keputusan
Jika ada dua alternatif dalam kampanye
iklan, salah satu diantaranya harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang
dilakukan berdasarkan selera eksekutif, mereka harus kembali pada tujuan dan
memutuskan mana yang lebih cocok.
3. Sebagai alat
evaluasi
Untuk melakukan evaluasi terhadap hasil
suatu kampanye periklanan. Oleh karena itu, timbul kebutuhan untuk mengaitkan
beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan
kampanye periklanan.
Hubungan
antara promosi/iklan dengan penjualan sering digambarkan dalam 4 model berikut
:
Keterangan
:
1. Angka 1 = Jumlah
penjualan pada periode pertama tanpa promosi
2. Angka 2 = Jumlah
penjualan pada periode kedua dengan promosi
3. Angka 3 = Jumlah
penjualan pada periode ketiga tanpa promosi
Model-model
diatas menunjukkan hubungan antara tingkat penjualan sebelum dan setelah
dilakukannya kegiatan promosi. Berikut penjelasan atas gambar diatas :
1.
Model
tangga naik menunjukkan bahwa promosi berhasil meningkatkan penjualan.
2.
Model
topi menunjukkan bahwa penjualan naik karena promosi dan kembali turun setelah
promosi dihentikan.
3.
Model
kunci menunjukkan bahwa penjualan naik karena promosi, dan setelah biaya
promosi ditarik, penjualan merosot drastis.
4.
Model
datar menunjukkan bahwa penjualan meningkat sampai tingkat tertentu karena
promosi, dan setelah promosi dihentikan, penjualan tetap pada tingkat tersebut.
Dinamika Perilaku Konsumen
Ada 3
faktor yang menyebabkan meningkatnya penjualan atau meningkatkan pemakaian
suatu produk di pasaran, yakni:
1.
Adanya
konsumen baru yang tertarik untuk mulai mencoba.
2. Meningkatnya
kesetiaan konsumen yang ada.
3.
Adanya
rangsangan pada konsumen yang ada untuk memperluas pemakaian produk tersebut,
dalam arti memakai lebih banyak dan lebih sering.
Konsumen Baru
Bagan
berikut menunjukkan bahwa di dalam terdapat 3 tipe konsumen :
Segmen
A terdiri dari para konsumen suatu produk. Sebagian sangat setia dan tidak
membeli merek lain, tapi sebagian lagi suka bermain dengan merek lain.
Segmen
B terdiri dari konsumen yang sama sekali tidak mau menyentuh suatu merek
tertentu. Sebagian dari mereka sangat loyal pada merek B, sedangkan sebagian
lainnya main mata terhadap merek lain tetapi tidak pada merek tadi.
Segmen
C terdiri dari mereka yang sama sekali belum mencoba produk-produk dari kelas
produk yang ditawarkan.
Model-Model Proses Komunikasi dalam
Periklanan
1.
Model
DAGMAR
2.
Model
AIDA
3.
Model
AIETA
4.
Model
Lavidge-Gary Steiner
Pendekatan 6-M
Colley
memberikan pendekatan 6-M sebagai suatu proses pengumpulan informasi secara
sistematis untuk mengalisa situasi pasar.
1.
Merchandise. Kita harus
menganalisa terlebih dahulu kekuatan dan kelemahan relatif produk yang
bersangkutan. Evaluasi ini diharapkan dapat menentukan hal-hal apa saja yang
dapat dijajakan di pasar.
2. Market. Tahap ini merupakan analisa terhadap pasar
agar dapat mengindentifikasi segmentasi pasar dan pola konsumsi para konsumen.
3. Motives. Ini meliputi analisa terhadap latar
belakang seseorang membeli suatu produk.
4. Message. Apa saja alternatif yang hendak
ditonjolkan untuk mempengaruhi calon pembeli? Pesan apa yang disampaikan oleh
saingan Anda? Hendaknya pesan yang diberikan mengandung unsur pembedaan yang
dapat menimbulkan persepsi yang baik di benak calon pembeli.
5. Media. Setelah sasaran jelas, maka perlu
diputuskan di media-media mana sajakah pesan akan disampaikan?
6.
Measurement. Semua ini
membutuhkan ukuran-ukuran untuk menentukan keberhasilan pada masa mendatang.
BAB 4 : Anggaran dan Periklanan
Penetapan
anggaran promosi dan periklanan untuk suatu merek atau produk diperlukan agar
tujuan kegiatan promosi dan pemasaran yang diharapkan seperti laba, tingkat
penjualan tertentu, atau pangsa pasar dapat tercapai. Manajer harus
memperkirakan kontribusi anggaran dan promosi periklanan yang ditetapkan pada
permulaan tahun perencanaan terhadap laba penjualan di akhir tahun.
Ada 2
metode yang dapat digunakan dalam menetapkan anggaran periklanan dan promosi,
yaitu:
1.
Metode
marginal
Pada dasarnya, metode ini digunakan untuk
menentukan “berapa banyak anggaran yang digunakan” untuk kegiatan periklanan
dan promosi pada awal periode perencanaan.
2. Task method
Pada dasarnya, metode ini digunakan untuk
menentukan “bagaimana menggunakan” anggaran untuk media.
BAGIAN III : KREATIVITAS DALAM IKLAN
BAB 5 : Strategi Kreatif
Menurut
Gilson dan Berkman, proses perumusan suatu strategi kreatif terdiri atas 3
tahap, yaitu:
1.
Mengumpulkan
dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar orang-orang kreatif dapat
dengan segera menemukan strategi kreatif mereka.
2. Orang-orang kreatif
harus “membenamkan” diri mereka ke dalam informasi-informasi tersebut untuk
menetapkan suatu posisi atau platform dalam penjualan serta menentukan tujuan
iklan yang ingin dicapai.
3.
Dalam
sebuah biro iklan, langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan presentasi
di hadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan
iklan yang telah dibuat diproduksi dan dipublikasikan melalui media-media yang
telah ditetapkan.
Struktur Iklan dan Rumus AIDCA
Media
cetak maupun media penyiaran pada dasarnya memiliki struktur. Meskipun struktur
baku sebuah sebenarnya tidak ada, kebanyakan iklan ditampilkan dalam struktur
dan urutan sebagai berikut:
1.
Headline (sering disebut
judul atau kepala tulisan).
2.
Subheadline. Sebuah headline
harus mengatakan sesuatu yang sangat penting kepada para calon pembeli, tidak peduli
dalam suatu kalimat yang panjang atau pendek. Akan tetapi, kalau kalimatnya
cukup panjang, maka headline harus diikuti dengan subheadline.
3.
Amplifikasi, yaitu naskah atau
teks iklan yang mengikuti headline. Sering disebut body copy atau body text.
Pada bagian inilah ditulis apa yang hendak disampaikan kepada calon pembeli
dengan lebih rinci.
Dalam
pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik, selain harus memperhatikan
struktur iklan diatas, kita harus menggunakan elemen-elem dalam sebuah rumus
yang dikenal sebagai AIDCA, yang terdiri dari:
1.
Attention (perhatian). Iklan harus menarik perhatian
khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa.
2.
Interest (minat). Setelah perhatian calon pembeli
berhasil direbut, kita harus memikirkan cara bagaimana agar mereka berminat dan
ingin tahu lebih jauh.
3.
Desire (kebutuhan/keinginan). Iklan harus berhasil
menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati suatu produk.
4.
Conviction (rasa percaya). Pada tahap ini, kita telah
berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah
mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh.
5.
Action (tindakan). Tahap ini merupakan upaya untuk
membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan
pembelian.
BAGIAN IV : PERENCANAAN MEDIA
BAB 6 : Arti Media Cetak
Media
cetak adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan
rekaman peristiwa yang tertangkap oleh sang jurnalis dan diubah dalam bentuk
kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya.
Bentuk-bentuk
iklan dalam surat kabar antara lain:
1.
Iklan
baris
Iklan ini umumnya hanya berisi pesan-pesan
komersial yang berhubungan dengan kebutuhan pengiklan, seperti iklan lowongan
pekerjaan, kehilangan (benda atau sanak saudara), pindah alamat, jual beli
kendaraan bekas, jual beli perabotan rumah tangga, menawarkan jasa-jasa
tertentu, dan lain-lain.
2. Iklan display
Iklan ini merupakan iklan yang paling
dominan dalam surat kabar. Iklan display biasanya dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.
Iklan display lokal, yakni iklan yang
dipesan oleh pengiklan lokal, berbagai organisasi atau pribadi tertentu yang
memilih tarif yang paling rendah.
b.
Iklan display
nasional,
yakni iklan yang dipesan oleh perusahan-perusahaan multinasional, nasional,
organisasi dan kelompok usaha tertentu untuk menekankan kekuatan produknya di
pasar dan guna mendukung kampanye pemasaran di daerah tertentu. Pengiklan pada
jenis ini berani membayar tarif yang tinggi (misalnya tarif iklan berwarna).
3. Suplemen
Bentuk suplemen lebih banyak digunakan dalam
majalah daripada surat kabar. Di Amerika Serikat dikenal ada 2 jenis suplemen,
yakni:
a.
Suplemen sindikat, dipublikasi oleh
penerbit independen dan didistribusikan sebagai sisipan pada seluruh surat
kabar yang terbit di negara tersebut.
b.
Suplemen lokal, dibuat oleh suatu
penerbit surat kabar atau kelompok penerbit surat kabar yang akan disebarkan
melalui medianya.
Kekuatan & Kelemahan Surat Kabar
Kekuatan
:
1.
Market
coverage
Surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah
perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya (nasional, regional, atau lokal).
2.
Comparison
shopping (catalog value)
Konsumen bisa membawa surat kabar sebagai
referensi untuk memilih barang sewaktu berbelanja. Informasi sekilas yang
diberikan oleh radio atau televisi, dimuat secara tertulis pada surat kabar dan
dapat dibawa kemana-mana.
3.
Positive
consumer attitudes
Pada umumnya, konsumen memandang surat kabar
memuat hal-hal aktual yang perlu segera diketahui khalayak pembacanya.
4.
Flexibility
Pengiklan dapat bebas memilih pasar mana
(dalam cakupan geografis) yang akan diprioritaskan.
Kelemahan
:
1.
Short
life span.
Surat kabar biasanya dibaca orang hanya
dalam tempo yang singkat.
2.
Clutter
Isi yang dipaksakan di halaman surat kabar
dan tata letak yang tidak baik bisa mengacaukan mata dan daya serap pembaca.
3.
Limited
coverage of certain groups
Sekalipun surat kabar memiliki sirkulasi
yang luas, beberapa kelompok pasar tertentu tidak dapat dilayani dengan baik.
Contohnya, surat kabar tidak dapat menjangkau pembaca yang berusia di bawah 20
tahun dan pembaca dengan bahasa berbeda.
4.
Products
that don’t fit
Beberapa produk tidak dapat diiklankan
dengan baik di surat kabar.
Kekuatan & Kelemahan Majalah
Kekuatan
:
1.
Khalayak
sasaran
Majalah dapat menjangkau segmen pasar
tertentu yang terspesialisasi.
2.
Penerimaan
khalayak
Majalah mampu mengangkat produk-produk yang
diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestise majalah
yang bersangkutan.
3.
Long
life span
Majalah adalah media yang memiliki usia edar
paling panjang dari seluruh media yang ada.
4.
Kualitas
visual
Kualitas visual majalah sangat prima karena
umumnya dicetak pada kertas yang berkualitas tinggi sehingga dapat menyajikan
tata warna, reproduksi foto dengan sangat baik.
5.
Promosi
penjualan
Majalah adalah media yang efektif untuk
menyiarkan pesan iklan yang berbau promosi penjualan seperti kupon-kupon yang
akan diundi dan sampel produk.
Kelemahan
:
1.
Fleksibilitas
terbatas
Meskipun majalah memberikan keuntungan
berupa waktu edar yang panjang, para pengiklan harus menyerahkan final artwork
iklannya dari jauh-jauh hari. Dari segi ini, majalah dianggap tidak fleksibel.
2. Biaya tinggi
Biaya relatif mahal. Biaya untuk menjangkau
setiap khalayk sasaran menjadi lebih mahal lagi bila diiklankan pada
media-media umum dengan khalayak sasaran yang tidak terseleksi.
3. Distribusi
Banyak majalah yang peredarannya lambat
sehingga menumpuk di rak-rak toko buku. Beberapa majalah tidak memiliki
jaringan distribusi yang tepat. Di beberapa daerah tertentu yang daya belinya
tinggim tapi sulit dijangkau masyarakat.
BAB 7 : Media Televisi
Televisi
dapat diklasifikasikan menurut sistem transmisinya menjadi :
1.
Sistem Microwave, stasiun-stasiun relai yang
ditempatkan diantara stasiun pemancar dan pesawat penerima dibutuhkan untuk
memperluas daya pancar gelombang SHF (Super High Frequency) yang jangkauannya
terbatas. Sebelum dipancarkan ke pesawat penerima, gelombang SHF diubah menjadi
gelombang VHF atau UHF.
2.
Sistem Satelit, pancaran gelombang dari
stasiun pusat dipantulkan oleh satelit sehingga hanya dibutuhkan satu stasiun
bumi untuk setiap kawasan yang memerlukan penerimaan siaran televisi.
3.
Sistem Kabel, sistem ini menyalurkan siaran
televisi dari stasiun pusat atau stasiun relai ke pelanggan lewat kabel serat
optik.
4.
Sistem Gabungan, sistem penyiaran televisi
yang menggabungkan berbagai bentuk transmisi.
Bentuk-bentuk
iklan televisi adalah sebagai berikut:
1.
Pensponsoran. Banyak sekali
acara televisi yang penayangannya dan pembuatannya dilakukan atas biaya sponsor
atau pengiklan. Pihak sponsor bersedia membiayai seluruh biaya produksi plus fee untuk televisi.
2.
Partisipasi. Melalui iklan
sepanjang 15, 30, atau 60 detik, iklan disisipkan diantara satu atau beberapa
acara. Bentuk iklan ini lebih fleksibel dalam arti dapat memilih jangkauan
pasar, khalayak sasaran, jadwal, dan anggaran.
3.
Spot Announcements. Dalam jenis ini,
iklan ditempatkan pada pergantian acara. Iklan spot 10, 20, 30, atau 60 detik
dijual oleh stasiun-stasiun, baik untuk pengiklan lokal maupun nasional.
4.
Public Service Announcements. Ada lagi
bentuk iklan layanan masyarakat yang ditempatkan di tengah-tengah suatu acara.
Iklan ini biasanya dimuat atas permintaan pemerintah atau suatu LSM untuk
menggalang solidaritas masyarakat atas suatu masalah.
Kekuatan & Kelemahan Televisi
Kekuatan
:
1.
Efisiensi
biaya
Televisi menjangkau khalayak sasaran yang
dapat dicapai oleh media lainnya, tetapi juga khalayak yang tidak terjangkau
oleh media cetak. Jangkauan massal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk
menjangkau setiap kepala.
2.
Dampak
yang kuat
Televisi dapat menimbulkan dampak yang kuat
terhadap konsumen, dengan penekanan pada penglihatan dan pendengaran.
3.
Pengaruh
yang kuat
Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk
mempengaruhi persepsi khalayak sasaran.
Kelemahan
:
1.
Biaya
yang besar
Kelemahan paling serius dalam beriklan di
televisi adalah biaya absolur yang sangat ekstrem untuk memproduksi dan
menyiarkan siaran komersial.
2.
Khalayak
yang tidak selektif
Televisi adalah sebuah media yang tidak
selektif, segmentasinya tidak setajam surat kabar atau majalah.
3.
Kesulitan
teknis
Media ini tidak luwes dalam pengaturan
teknis. Iklan-iklan yang telah dibuat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya,
apalagi menjelang jam-jam penyiarannya.
BAB 8 : Media Radio
Seperti
majalah, radio adalah media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen
pasar tertentu. Berdasarkan kelompok pendengarnya, radio dapat diklasifikasikan
menjadi:
1.
Talk
Programs and News. Radio ini menurunkan siaran-siaran yang membahas atau
mendiskusikan berbagai topik. Musik hanya digunakan sebagai selingan.
2.
Music,
Sport, News. Radio ini menyiarkan musik-musik populer, melaporkan siaran
pandangan mata berbagai pertandingan olahraga, dan reportase berita.
3.
Ethnic.
Radio ini berupa siaran kedaerahan yang menurunkan kesenian daerah seperti
ludruk, wayang, serta lagu-lagu pop daerah dengan penyiar yang berlogat
kedaerahan.
4.
Contemporary.
Siaran ini sama dengan siaran-siaran tangga lagu, seperti rock and roll, jazz,
musik rakyat, dan lain-lain.
5.
Populer
Music. Dalam beberapa hal, jenis ini sulit dibedakan dengan contemporary. Hanya
saja dalam tekanannya lebih pada musik-musik standar atau mood music, film,
atau short tunes.
6.
Good
Music. Radio ini menyiarkan musik-musik serius, semi klasik, atau opera dan
lainnya, yang dinikmati oleh orang-oranng profesional/berpendidikan tinggi.
Selain
klasifikasi diatas, radio juga dapat dikelompokkan berdasarkan jaringan transmisi
dan dayanya :
1.
Radio
AM
Stasiun pemancar radio AM memiliki keluwesan
untuk berpindah-pindah pada tinggi sinyal elektromagnetis sehingga selama
beroperasi siang hari menghasilkan gelombang yang mengikuti garis bumi yang
disebut ground waves. Pada malam hari, stasiun radio AM melakukan transmisi
gelombang melalui angkasa atau awan yang disebut sky waves, yang dipancarkan
kembali ke pesawat-pesawat penerima pada radio tertentu.
2.
Radio
FM
Radio FM berbeda
denagan AM. Pada radio FM, frekuensi disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
menjadi konstanta. Karena sinyal yang dipancarkan oleh radio FM mengikuti suatu
garis datar, maka jarak pancar sinyal tergantung pada ketinggian antena.
Kekuatan & Kelemahan Radio
Kekuatan
:
1.
Audience
selectivity
Setiap
radio siaran mempunyai pendengar yang spesifik.
2.
Radio
adalah media instrusif
Iklan
dapat hadit di tengah-tengah siaran tanpa mengakibatkan orang beralih ke siaran
lainnya.
3.
Biaya
produksi yang rendah
Pengiklan
tidak perlu menghabiskan biaya yang besar untuk membuat copy atau jingles untuk
menyampaikan pesan mereka.
4.
Radio
adalah media yang fleksibel
Pengiklan
dapat menyiarkan iklannya sesuai dengan jam-jam siaran yang dikehendaki.
5.
Radio
bukan media musiman
Radio
tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca dan musim. Radio tetap memiliki
pendengar sepanjang musim.
6.
Radio
adalah media yang murah
Umumnya
tariff iklan radio ditetapkan berdasarkan rating
position-nya.
7.
Imajinatif
Radio menawarkan
peluang kreatif yang unik bagi pengiklan. Karena tidak menyiarkan gambar, radio
bermain dalam theater of the
mind.
8.
Mudah
dibawa
Orang
dapat membawa radio kemana saja.
9.
Suburban
Coverage
Radio
umumnya memiliki jangkauan yang baik di kalangan suburban coverage, yang
umumnya tidak terjangkau oleh surat kabar.
10.
Menghanyutkan
pendengar
Dalam
radio, penyiar menyajikan infleksi, empasis, dan emosi. Beberapa tekanan pada
kata-kata tertentu dengan menggunakan dialog, musik, atau suara-suara tertentu
dapat menghanyutkan pendengar.
Kelemahan
:
1.
Lack
of pictures
Pengiklan tidak dapat mendemonstrasikan
produknya di radio.
2.
Radio
menyiaran iklan hanya sekelebat
Pendengar umumnya tidak memiliki waktu untuk
mencatat alamat, nomor telepon, spesifikasi produk, dan lain-lain dari sesuatu
yang diiklankan. Iklan ini tampil sekelebat dan pendengar tidak dapat meminta
penyiar untuk mengulangi apa yang baru saja disiarkan.
3.
Radio
bersifat terbagi
Dalam satu wilayah tertentu mungkin terdapat
20-30 stasiun yang harus dipilih oleh pengiklan. Sifat terbagi ini mengakibatkan
pengiklan mengalami ketumpang-tindihan dalam menjangkau pasar.
4.
Local
area service
Iklan pada radio harus disebar di beberapa
daerah yang kadang-kadang tidak sama pola siarannya.
BAB 9 : Media Luar Ruang
Industri
media luar ruang adalah suatu industri besar yang melibatkan banyak tenaga
spesialis. Dari segi teknik antara lain akan melibatkan ahli-ahli konstruksi,
teknik sipil, arsitektur, pertamanan, elektronika dan komputer, artis desainer,
teknik listrik, dan sebagainya. Media luar ruang biasanya identik dengan papan
reklame.
Papan
reklame adalah poster dalam ukuran besar. Ada 2 jenis papan reklame yang
digunakan dalam kampanye periklanan, yaitu:
1.
Poster Panels, suatu lembaran kertas besar
yang dicetak sesuai dengan keinginan pemesan. Barang cetakan ini dapat dicetak
puluhan ribu untuk menghemat biaya, dan kemudian ditempel pada panel besar yang
dilengkapi dengan kaki kerangka dan bantuan cahaya lampu.
2.
Painted Bulletins, papan reklame ini langsung
didesain dan digambar oleh artis biro iklan diatas tempat yang telah
disediakan. Bisa juga lukisan dibuat di studio untuk kemudian dipindahkan ke
bingkai papan reklame yang telah dipersiapkan.
Kemajuan
teknologi telah banyak mempengaruhi penampilan iklan luar ruang. Penggunaan
efek-efek khusus seperti gerakan dan lampu adalah beberapa bentuk dari
pemakaian teknologi modern.
1.
Tata cahaya. Suatu papan reklame kadang kuat
pencahayaannya, dan dilengkapi dengan efek warna serta lampu yang
berkedap-kedip. Jika ditambah lampu-lampu neon yang terang-benderang, maka
papan reklame ini sering disebut sebagai spectaculars.
2.
Lampu latar. Teknik ini digunakan untuk
menimbulkan efek “lain dari yang lain” dengan menimbulkan efek latar belakang
yang berbeda. Ada yang menggunakan polivinil bercahaya yang menimbulkan bayangan
cahaya bila diproyeksikan pada layar. Ada juga yang melakukan eksprerimen
dengan holografi yang dapat memproyeksikan efek tiga dimensi.
3.
Bentuk. Para ahli telah
mengembangkan teknik-teknik baru untuk memecahkan keterikatan mereka pada
bentuk segi empat yang membuat penampilan papan reklame menjadi kaku. Sekarang
ini, para desainer menggunakan efek tiga dimensi, pelebaran horizon, dan vanishing lines.
4.
Inflatables. Menggunakan benda-benda yang digantung dan
ditempelkan pada papan reklame sehingga efek tiga dimensi lebih terasa.
5.
Gerakan. Panel-panel
bergerak yang disebut kinetic board, digunakan untuk menyajikan pesan
yang berbeda-beda.
Di
samping masalah teknis, dalam menggunakan media luar ruang juga diperlukan
pengetahuan untuk menentukan titik lokasi papan reklame. Hal ini menyangkut
efektivitas media luar ruang yang sangat mempengaruhi efek penerimaan bagi
konsumen. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1.
Arus
perjalanan
Lokasi yang dipilih hendaknya memperhatikan
benar apakah berada di sebelah kiri atau kanan jalan.
2.
Jenis
Produk
Pemilihan lokasi pada arus berangkat atau
pulang kerja harus dihubungkan dengan jenis produk yang akan diiklankan dan
suasana psikologis yang melingkupi jalan pikiran calon pembeli.
3.
Jangkauan
Media luar ruang mempunyai daya jangkau yang
bersifat sangat lokal, yakni hanya daerah di sekitar papan reklame itu saja.
Oleh karenanya, sangat penting memilih lokasi yang memiliki sudut pandang
seluas mungkin.
4.
Kecepatan
lalu lintas
Jika jalur tersebut adalah jalur bebas hambatan,
maka papan reklame harus didesain sedemikian rupa sehingga dari jauh sudah
dapat dibaca dan dikenali pesannya. Jika ingin menonjolkan detail, maka jalur
yang dipilih haruslah jalur lalu lintas yang padat dan pada ketinggian
menengah.
5.
Persepsi
orang terhadap lokasi
Papan reklame yang tampil anggun, besar, dan
modern di daerah elite akan menimbulkan persepsi bahwa pemasangnya adalah suatu
perusahaan atau produk bonafid dan dapat dipercaya.
6.
Keserasian
dengan bangunan di sekitarnya
Tanpa memperhatikan keserasian, papan
reklame akan menjadi “sampah kota” yang dianggap mengganggu pemandangan calon
pembeli. Papan reklame yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan
yang justru dapat mempercantik kota. Iklan luar ruang ini harus memperhatikan
7K, yakni:
a.
Keindahan
b.
Kesopanan
c.
Ketertiban
d.
Keamanan
e.
Kesusilaan
f.
Keagamaan
g.
Kesehatan
BAB 10 : Media Lini Bawah
Media
yang digunakan dalam media lini bawah adalah sebagai berikut:
1.
Pameran
Fungsi pameran :
a.
Sebagai
tempat pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri, memamerkan hasil
produksinya.
b.
Sebagai
tempat pertemuan antara penjual dan pembeli.
Bentuk-bentuk
pameran :
a.
General Fairs (Horizontal Fairs). Pameran ini mencakup berbagai macam komoditi, seperti
komoditi pertanian, industri, kerajinan, peralatan rumah tangga, dan
sebagainya.
b.
Specialized Show (Vertical Fairs). Pameran ini khusus menampilkan hasil produksi dari
suatu industri tertentu.
c.
Consumers Fairs. Pameran ini biasanya menampilkan
barang-barang kebutuhan rumah tangga.
d. Solo Exhibition. Pameran ini
diselenggarakan atas inisiatif seorang pengusaha atau produsen, kelompok usaha,
atau pemerintah untuk memamerkan hasil produksinya kepada golongan masyarakat
yang berminat.
2.
Direct
mail termasuk dalam kategori periklanan tanggapan langsung, yakni segala bentuk
advertising yang digunakan untuk menjual barang secara langsung kepada
konsumen, baik melalui telepon, surat, maupun kupon yang disebarkan di berbagai
media cetak.
Keuntungan
penggunaan direct mail :
a. Selektif. Media ini mampu menjangkau kelompok
konsumen tertentu yang dapat dipilih sesuai dengan kepentingan sasaran pasar.
b. Ideal. Untuk mendapat tanggapan secepatnya, media
ini dapat disisipi formulir yang mudah diisi beserta amplop dan stempel
perangko berlangganan agar calon pembeli dapat segera mengirim pesan.
c. Pengaruh personal. Seseorang yang dikirimi surat umumnya
merasakan sentuhan personal, yakni merasa dikenal dan diperhatikan.
d. Fleksibel. Pengiklan dapat menentukan sendiri luas
ruang kertas yang ingin dicetak dan diedarkan tanpa tergantung pada pihak
ketiga (pemilik media).
e. Dapat diukur. Dengan media ini dapat diukur berapa
banyak calon pembeli dan berapa banyak yang memberikan tanggapan.
Kelemahan penggunaan direct mail :
a. Direct mail yang datang bertubi-tubi
ke satu calon pembeli dapat dianggap sebagai sampah.
b. Sensor dari sekretaris. Pengusaha
atau manajer yang sibuk biasanya sulit ditembus dengan direct mail. Surat-surat
yang masuk akan disortir oleh sekretaris, dan mereka akan memasukkan
lembaran-lembaran promosi ke kotak sampah.
c. Alamat calon pembeli yang
berpindah-pindah kadang kala tidak segera diketahui oleh perusahaan pengirim.
3. Point of Purchase
Point of Purchase adalah display
untuk mendukung penjualan.
Fungsinya : Memberikan informasi,
mengingatkan, membujuk, dan menjajakan.
Bentuk-bentuk display yang biasa
digunakan adalah :
a. Wire stands : rak untuk buku.
b. Dumpers/dump bins : gantungan untuk
makanan kaleng.
c. Dispenser packs/display outer :
tempat untuk barang yang kecil.
d. Display stands and cases : display
untuk arloji.
e. Trade figures : grafik-grafik.
f. Small poster : display untuk dipasang
di pintu, jendela, atau dinding.
g. Models : model statis atau bergerak.
4. Merchandising Schemes
Media ini berusaha mempertahankan
pembelian lewat celah-celah yang dilupakan. Dengan ini, konsumen yang
berbelanja diberikan hadiah ekstra, potongan harga yang dicetak pada kemasan,
persaingan (mengisi formulir yang dilampiri potongan kemasan), premium offers
(harga khusus yang diberikan kepada orang yang berbelanja dengan membawa potongan
koran), dank upon hadiah yang dapat langsung ditukarkan.
5. Kalender
Kalender dapat dibedakan atas
kalender meja, kalender dompet, kalender buku (agenda), kalender dinding,
kalender perdagangan, dan kalender harian. Biasanya kalender yang diberikan untuk
kalangan bisnis, didesain secantik mungkin dengan logo produk yang kecil. Cukup
dengan memberikan identitas perusahaan, maka orang sudah tahu siapa sponsor
kalender tersebut.
Selain bentuk-bentuk diatas, masih
ada banyak bentuk lain yang dapat dikategorikan sebagai media lini bawah.
BAB 11 : Pengukuran Efektivitas Media
Pengukuran
efektivitas suatu media dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dan
perhitungan. Berikut kita akan membahas tentang Rating, HUT, PUT, dan Share.
a.
Rating
adalah suatu ukuran yang menunjukkan bagian dari sejumlah individu atau rumah
tangga yang melihat atau mendengarkan suatu program pada suatu waktu tertentu,
yang biasanya dinyatakan dalam persentase.
b.
HUT
(Home Using TV) merupakan persentase dari jumlah rumah yang menghidupkan
pesawat televisi pada suatu kurun waktu tertentu.
c.
PUT
(People Using TV) merupakan persentase dari jumlah orang yang menyaksikan suatu
program dari sejumlah orang yang ada.
d.
Share
merupakan persentase sederhana dari HUT yang dimiliki oleh setiap program.
Rating,
HUT, dan Share mempunyai suatu hubungan yang dapat dirumuskan sebagai:
HUT x Share = Rating
Di
negara-negara maju yang memiliki banyak stasiun pemancar televisi dan radio,
informasi tentang rating suatu film seri atau program lainnya merupakan
informasi yang mudah didapat karena adanya lembaga-lembaga penelitian yang
menangani hal-hal semacam ini:
1.
Gross Rating Points (GRPs), merupakan besaran
yang menunjukkan jumlah kasar khalayak sasaran yang dapat dicapai.
2.
Impresi, merupakan jumlah
perkalian dari jumlah rumah tangga yang menyaksikan suatu program dan banyaknya
tayangan suatu iklan yang disisipkan dalam program tersebut.
3.
Frekuensi, merupakan angka
rata-rata berapa kali seseorang menyaksikan suatu iklan yang sama.
4.
Cost-Per-Thousand (CPM atau Cost-Per-Mille), merupakan perhitungan
biaya penyampaian iklan per seribu individu atau rumah tangga yang
dijangkaunya.
BAGIAN V : POSITIONING DAN RISET IKLAN
BAB 12 : Konsep Positioning dalam Periklanan
Modern
Tujuan
suatu iklan biasanya dibangun atas 4 komponen, yakni:
1.
Aspek perilaku, yakni
tindakan-tindakan yang diharapkan pada calon pembeli seperti: pembelian,
percobaan, mengunjungi toko, atau meminta info lebih lanjut.
2.
Sikap yang
diharapkan.
Hal ini menyangkut sikap atau keistimewaan produk.
3.
Kesadaran. Dalam pengembangan
produk-produk baru di pasaran, tugas utama periklanan adalah merebut kesadaran
dan perhatian calon pembeli.
4.
Positioning.
Positioning
adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek,
perusahaan, individu, atau apa saja dalam benak pikiran sasaran khalayaknya.
Menuru
David A. Aacker, ada beberapa cara untuk melakukan strategi positioning.
Strategi tersebut dapat diterapkan melalui:
1.
Penonjolan
karakteristik produk
Karakteristik suatu
produk dapat dibagi menurut kriteria:
a.
Karakteristik
fisik
b.
Karakteristik
fisik semu
c.
Keuntungan
konsumen
2.
Penonjolan
harga dan mutu
3.
Penonjolan
penggunaannya
4.
Positioning
menurut pemakaiannya
5.
Positioning
menurut kelas produk
6.
Positioning
dengan menggunakan simbol-simbol budaya
7.
Positioning
langsung terhadap pesaing
Langkah-langkah
untuk menentukan strategi positioning adalah sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi
para pesaing
2.
Meneliti
persepsi konsumen
3.
Menentukan
posisi pesaing
4.
Menganalisa
preferensi konsumen
5.
Menentukan
posisi merek produk sendiri
6.
Mengikuti
perkembangan posisi produk
BAB 13 : Riset Iklan
Riset
dalam penelitian :
1.
Riset
konsumen
Konsep CUBE (Comprehensive Understanding of Buyer Environment) membagi konsumen
dalam 8 kelompok menjadi 3 dimensi utama :
a.
Dimensi
I adalah kontrol terhadap keadaan di sekelilingnya. Dimensi ini memperlihatkan
2 tipe individu, yaitu:
·
Individu
yang berani melawan keadaan (take control).
·
Individu
yang menyerah pada keadaan (yield control).
b.
Dimensi
II menyangkut tindakan. Dimensi ini memperlihatkan 2 tipe individu, yaitu:
·
Mereka
yang bertindak dulu baru berpikir (act
first).
·
Mereka
yang berpikir dulu baru bertindak (think
first).
c.
Dimensi
III menyangkut kepercayaan akan informasi. Dimensi ini memperlihatkan 2 tipe
individu, yaitu:
·
Individu
yang percaya pada informasi berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan
(fact-based people).
·
Individu
yang mempercayai informasi hanya karena informasi itu mengena pada perasaannya
(feeling-based people).
2.
Riset
evaluatif
Pada intinya, riset evaluatif bermaksud
mencari jawaban atas sejumlah pertanyaan seperti :
a.
Siapa
khalayak sasaran dari iklan yang dipasang?
b.
Bagaimana
perasaan mereka ketika melihat iklan itu?
c.
Apakah
produk yang diiklankan mempengaruhi perasaan mereka?
d.
Akankah
mereka membeli produk yang diiklankan?
e.
Seberapa
gencar iklan harus dipasang?
f.
Perlukah
mencari strategi iklan yang baru?
3.
Riset
naskah
Riset naskah bertujuan menafsir efektifitas
iklan sebelum kegiatan periklanan dalam skala yang lebih besar direncanakan.
Ada 2 konsep penting dalam jenis riset ini, yaitu:
a.
Riset
naskah merupakan upaya pencarian dan pengujian ide iklan yang akan dipasang.
b.
Riset
ini juga betujuan menguji dampak nyata dari iklan yang telah dipasang.
4.
Riset
pesan iklan
Riset ini secara khusus bertujuan
mengenali atau mengidentifikasi pesan-pesan penjualan yang paling relevan dan
kompetitif. Bentuk yang diambil meliputi 5 hal, yaitu: perhatian kelompok,
pemetaan merek, studi penggunaan, studi motivasi, dan segmentasi keuntungan.
5.
Riset
informasi pemasaran
Riset ini akan menjelaskan apa arti
kompetisi produk dalam suatu pasar. Berikut data atau gambaran yang akan
dihasilkan :
a.
Karakteristik
Pasar, menggambarkan: proyeksi penjualan sendiri dan pesaing, jumlah pesaing,
usaha yang akan dilakukan oleh pesaing, efektivitas usaha pesaing, sejarah
pesaing, produk dan usahanya.
b.
Karakteristik
Produk, menggambarkan: pengelompokkan atau penggolongan produk, kualitas
implisit produk, tahap daur hidup, distribusi produk, kemasan dan penampilan
produk, daya jangkau bagi konsumen.
c.
Karakteristik
Konsumen, menggambarkan: pengalaman memakai produk, tingkat kebutuhan, latar
belakang sosial ekonomi, selera, tingkat kesibukan.
BAGIAN VI : PERHATIAN BARU
BAB 14 : Hubungan Masyarakat dalam Manajemen,
Pemasaran, dan Periklanan
Humas
adalah bentuk komunikasi persuasif dan terencana yang ditujukan untuk
mempengaruhi publik yang berarti.
Humas sebagai Fungsi Manajemen
Organisasi
atau perusahaan perlu memelihara hubungan baik dengan publik atau
masyarakatnya. Karena itu, perusahaan perlu menjalankan kegiatan kehumasan
untuk membentuk dan menjaga citra hubungan baik. Pada banyak perusahaan kecil,
pimpinan tertinggi terkadang merupakan satu-satunya orang yang menjalankan
fungsi humas. Pada perusahaan yang lebih besar, tanggung jawab dan fungsi humas
diserahkan pada seseorang dengan jabatan tertentu.
Humas dan Pemasaran
Humas
mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi opini dan sikap publik. Maka dari itu,
sikap publik perlu ditanggapi agar menciptakan iklim yang sehat dalam strategi
pemasaran, khususnya promosi. Di dalam kehumasan, para ahli biasanya
menggunakan figur publik untuk membuat suatu kampanye berhasil. Di samping itu,
dilakukan pula langkah-langkah untuk membuat publik bersimpati. Setelah simpati
direbut, promosi yang dilakukan akan berjalan lebih mulus dan lebih membawa
hasil.
Perbedaan Periklanan dan Humas
Media Periklanan
|
Media Humas
|
Iklan
display dan iklan baris pada surat kabar, majalah, jurnal, dan lain-lain.
|
Cerita
berita, gambar/foto, sejarah perusahaan dimuat di media cetak intern maupun
ekstern.
|
Iklan
komersial : TV, bioskop, dan video.
|
Film
dokumenter, sponsor film, slide, video, berita televisi, dan lain-lain.
|
Iklan
radio (jingle dan sound).
|
Wawancara
yang direkam dan disiarkan oleh radio, wawancara per telepon, dan lain-lain.
|
Poster,
papan reklame, dan media luar ruang lainnya.
|
Poster
dan media luar ruang bersifat mendidik, member petunjuk.
|
Menyebarkan
brosur, booklet, katalog, dan lain-lain.
|
Menyelenggarakan
seminar, konferensi, berbicara pada forum-forum tertentu, dan kadang-kadang
dikombinasikan dengan pertunjukkan, penyajian slide, dan pameran, serta
membagikan laporan tahunan.
|
Mengirimkan
surat penawaran melalui direct mail.
|
Kunjungan
kerja, kunjungan ke media massa.
|
Pemberian
sponsor dengan penekanan pada tujuan pemasaran dan periklanan.
|
Berpartisipasi
pada berbagai peristiwa penting, karnaval, kesempatan memberikan penghargaan,
sponsor untuk kegiatan tertentu.
|
Bentuk-bentuk
iklan khusus seperti tas belanja, balon udara, dan lain-lain.
|
Penekanan
pada identitas perusahaan, seperti desain arsitektur bangunan yang konsisten
di setiap cabang, logo, warna, tipografi, seragam karyawan.
|
BAB 15 : Iklan Layanan Masyarakat
Iklan
bukan semata-mata pesan bisnis yang menyangkut usaha mencari keuntungan secara
sepihak. Iklan juga mempunyai peran yang penting bagi berbagai kegiatan
non-bisnis. Di negara-negara maju, iklan telah dirasakan manfaatnya dalam
menggerakkan solidaritas masyarakat manakala menghadapi suatu masalah sosial.
Dalam iklan tersebut disajikan pesan-pesan sosial yang dimaksudkan untuk
membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka
hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum. Iklan
seperti itu disebut iklan layanan masyarakat (ILM).
Masalah
yang dapat diiklankan antara lain :
1.
Kebakaran
hutan dan penebangan hutan secara liar.
2.
Kriminalitas.
3.
Penyalahgunaan
narkotika.
4.
Korupsi.
5.
Penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6.
Produk-produk
yang tidak bermutu dan membahayakan umum.
7.
Perkelahian
antarpelajar, dan sebagainya.
Proses
Kampanye ILM
1.
Mengidentifikasi
masalah serta pemilihan dan analisis kelompok sasaran.
2.
Menentukan
tujuan khusus iklan tentang apa yang diharapkan dicapai dalam kampanye
tersebut.
3.
Menentukan
tema iklan.
4.
Menentukan
anggaran iklan yang diperlukan untuk suatu kampanye selama periode tertentu.
5.
Melakukan
perencanaan media yang meliputi 3 hal :
a.
Identifikasi
media yang ada dan tersedia.
b.
Memilih
media yang cocok dan dapat digunakan.
c.
Menentukan
waktu dan frekuensi penyiaran.
6.
Menciptakan
pesan-pesan iklan.
7.
Menilai
keberhasilan kampanye tersebut melalui serangkaian evaluasi.
BAGIAN VII : KODE ETIK PERIKLANAN
BAB 16 : Tata Krama dan Tata Cara Periklanan
Indonesia
Kennedy
mengajukan 4 hak yang perlu dimiliki oleh konsumen, yakni:
1.
Hak
atas keamanan barang yang dikonsumsi (the
right to safety)
2. Hak untuk memilih (the right to a choice)
3. Hak untuk memperoleh
informasi (the right to know)
4.
Hak
untuk didengar (the right to be heard)
Selain
itu, dalam bisnis berlaku suatu ketentuan yang menjabarkan hak-hak
produsen/penjual dan pembeli. Hak-hak ini disebut hak-hak tradisional.
Hak-hak
tradisional produsen/penjual antara lain :
1.
Hak
untuk meluncurkan segala macam produk dalam berbagai ukuran dan bentuk, selama
tidak berbahaya bagi kesehatan dan keamanan konsumen dengan mencantumkan
peringatan-peringatan tertentu.
2.
Hak
untuk menentukan harga produk pada berbagai tingkatan, selama tidak melakukan
diskriminasi terhadap kelas konsumen yang sama.
3.
Hak
untuk membelanjakan uangnya, berapa pun besarnya, untuk melakukan kegiatan
promosi, selama tidak melanggar prinsip-prinsip kompetisi yang sehat.
4.
Hak
untuk merumuskan pesan yang ingin disampaikan, selama hal tersebut dilakukan
dengan jujur.
5.
Hak
untuk memberikan insentif bagi konsumen.
Hak-hak
tradisional konsumen/pembeli antara lain :
1.
Hak
untuk tidak membeli produk yang ditawarkan kepadanya.
2.
Hak
untuk mendapatkan produk yang aman.
3.
Hak
untuk mendapatkan produk sesuai dengan yang dinyatakan oleh produsen
sebelumnya.
Asas-asas
umum periklanan di Indonesia :
1.
Iklan
harus jujur, bertanggung jawab, dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Iklan tidak boleh menyesatkan, antara lain dengan memberikan keterangan yang
tidak benar, mengelabui, dan memberikan janji yang berlebihan.
2.
Iklan
tidak boleh menyinggung perasaan dan atau merendahkan martabat agama, tata
susila, adat, budaya, suku dan golongan.
3.
Iklan
harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat.
1 comments:
Hai, apakah Anda mencari pemberi pinjaman yang legal dan andal? Apakah Anda memerlukan pinjaman? Apakah Anda memerlukan bantuan keuangan yang mendesak? Apakah Anda memerlukan pinjaman mendesak untuk melunasi hutang Anda atau apakah Anda memerlukan pinjaman modal untuk meningkatkan bisnis Anda? Kami menawarkan semua jenis pinjaman kepada individu dan perusahaan dengan tingkat bunga 2% dengan ketentuan yang jelas dan mudah dipahami. Kami akan mengirimkan jumlah berapapun ke lokasi mana pun, jika Anda tertarik dengan pinjaman dari perusahaan kami, silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut
(E-MAIL) globalfinanceloancompany1@gmail.com
terima kasih
Post a Comment