Ringkasan buku kedua merupakan buku yang berjudul "Advertising Edisi Kedelapan" oleh pengarang Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells.
Disusun oleh : Dewi Sumiati (915120143)
Disusun oleh : Dewi Sumiati (915120143)
BAB 1 : Pengantar Advertising
Advertising
adalah komunikasi persuasif yang menggunakan media massa dan media interaktif
untuk menjangkau audiensi yang luas dalam rangka menghubungkan sponsor dengan
pembeli (khalayak sasaran) dan memberikan informasi tentang produk (barang,
jasa, dan gagasan).
Komponen utama dalam advertising :
1.
Strategi
advertising, yaitu logika dan perencanaan di balik iklan, strategi
memberikan arah dan fokus.
2.
Ide
kreatif, yaitu ide sentral iklan yang akan menarik perhatian
konsumen dan akan selalu diingat.
3.
Pelaksanaan
kreatif. Detail iklan (fotografi, tulisan, penampilan, lokasi
penempatan iklan, pencetakan, dan cara penggambaran produk) harus merefleksikan
nilai dan manfaat tertinggi dari produk itu.
4.
Perencanaan
dan pembelian media. Kebanyakan pengiklan menggunakan media
yang dapat menjangkau khalayak luas, seperti: televisi, majalah, atau internet.
Peran advertising :
1.
Peran marketing
Dalam
pemasaran dikenal 4P, yaitu product (desain, kinerjanya), price (harga), place
(tempat distribusi), dan promotion (promosi). Sementara advertising merupakan
salah satu alat promosi yang sangat penting dalam menunjang kegiatan pemasaran.
2.
Peran komunikasi
Advertising
adalah sebentuk komunikasi. Dengan advertising, pesan tentang suatu produk
disampaikan kepada konsumen. Advertising akan menarik perhatian dan memberi informasi
bagi khalayak mengenai suatu produk. Selain itu, advertising juga penting
sebagai penyampai pesan persuasif tentang suatu merek dan menciptakan pandangan
dan kesan positif terhadap produk itu.
3.
Peran ekonomi
Kontribusi
ekonomi dari advertising berasal dari keunggulannya sebagai alat pemasaran
massal. Semakin banyak orang yang tahu tentang suatu produk, semakin tinggi
penjualannya, dan semakin tinggi level penjualannya akan semakin murah harga
produknya. Advertising cenderung tidak hanya sebagai pemberi informasi, tetapi
juga menciptakan permintaan akan suatu produk atau brand tertentu.
4.
Peran kemasyarakatan
Advertising
juga memiliki peran sosial. Selain memberi informasi tentang produk baru,
advertising juga mencerminkan tren fesyen dan desain, dan memperkaya wawasan
estetika kita. Advertising juga mempunyai peran edukasional karena ia
mengajarkan kita tentang produk baru dan kegunaannya. Iklan membantu kita
membentuk citra diri kita sendiri melalui identifikasi kita pada model iklan.
Iklan memberi cara untuk mengekspresikan kepribadian dan pemahaman kita melalui
pakaian dan barang yang kita gunakan. Iklan juga menunjukkan keragaman dunia
ini.
Tipe advertising :
1.
Brand.
Tipe advertising yang paling jelas adalah iklan brand atau iklan konsumen nasional.
2.
Retail
atau iklan lokal. Banyak iklan yang ditujukan untuk retailer
atau pabrikan yang menjual barang di area tertentu. Isi pesannya adalah fakta
tentang produk yang tersedia di toko lokal. Fokus tujuannya adalah memicu
pembelian di toko dan menciptakan citra retailer yang khas.
3.
Direct-response
advertising. Jenis upaya iklan ini dapat menggunakan semua media
iklan, termasuk surat (direct mail), tetapi pesannya berbeda dengan advertising
nasional dan retail. Iklan ini berusaha memicu penjualan langsung. Konsumen
dapat merespons melalui telepon, surat, internet, dan produknya akan dikirimkan
dengan jasa pengiriman.
4.
Business-to-business
advertising. Iklan B2B ini adalah komunikasi pemasaran yang dikirim
dari satu usaha ke usaha lain. Di dalamnya mencakup pesan kepada perusahaan
yang mendistribusikan produk dan pembeli industrial dan professional seperti
pengacara dan dokter. B2B umumnya tidak ditujukan langsung ke konsumen.
5.
Advertising
institusional. Fokus pesannya untuk membangun identitas
korporat atau menarik perhatian publik pada pendapat organisasi.
6.
Advertising
nirlaba. Organisasi nirlaba, seperti badan amal, yayasan,
asosiasi, rumah sakit, orkestra, museum, dan institusi religious menggunakan
iklan nirlaba untuk konsumen, anggota club, dan relawan dalam bentuk donasi
atau program partisipasi lainnya.
7.
Iklan
layanan publik. Iklan ini mengomunikasikan pesan untuk
kebaikan bersama, seperti iklan larangan menyetir dalam kondisi mabuk atau
pencegahan kekerasan pada anak.
Para pemain utama dalam bidang advertising :
1.
Pengiklan,
yaitu perusahaan atau organisasi yang menggunakan advertising untuk mengirimkan
pesan tentang bisnisnya.
2.
Agensi
Advertising, yaitu pihak yang menciptakan, memproduksi, dan
mendistribusikan iklan.
3.
Media,
yaitu saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada
audiensi sasaran.
4.
Supplier,
yaitu kelompok organisasi jasa yang membantu pengiklan, agen advertising, dan
media dalam menciptakan dan menempatkan iklan dengan menyediakan jasa tertentu.
Contohnya: seniman, penulis, fotografer, sutradara, produser, pencetak serta
staff lepas dan konsultan.
5.
Audiensi
Sasaran, yaitu orang yang menjadi sasaran iklan.
Periode
perkembangan advertising :
1. Era cetak,
dengan penekanan pada penyampaian informasi komersial.
2. Kemunculan masyarakat konsumen,
dimana teknologi menciptakan surplus barang dan advertising dipakai untuk
mengidentifikasi brand dan menciptakan permintaan.
3. Era advertising modern,
dengan penekanan pada pendekatan ilmiah dan pengujian.
4. Era agensi,
dengan penekanan pada manajemen agensi.
5. Era kreatif,
merupakan respons terhadap sains dan manajemen di era sebelumnya, yang
membangkitkan minat baru terhadap advertising.
6. Era akuntabilitas,
merupakan awal dari penekanan pada efektivitas.
7. Era tanggung jawab sosial,
dimana pengiklan menyadari bahwa menjadi corporat citizen yang baik juga
berakibat baik untuk bisnis.
Komunikasi
Marketing Terintegrasi (Integrated Marketing Communication / IMC) adalah
langkah untuk menyatukan semua alat dan pesan komunikasi pemasaran sehingga pesan
persuasif untuk mempromosikan brand
dapat menjadi lebih padu.
BAB 2 : Peran Advertising dalam Marketing
Marketing
atau pemasaran adalah cara mendesain produk, mengujinya, membuatnya, memberi
brand, mengemas, menentukan harga dan mempromosikannya.
Konsep-konsep
utama dalam marketing :
1. Konsep marketing: Fokus pada konsumen.
Konsep marketing lebih fokus pada konsumen daripada kapasitas produksi
perusahaan. Relasi dengan konsumen dibangun di tempat perdagangan atau
penjualan barang.
2. Pertukaran.
Pemasaran membantu menciptakan pertukaran (exchange), yaitu tindakan
mempertukarkan atau memperdagangkan suatu produk atau jasa dengan imbalan
sesuatu yang lain (misalnya: uang).
3. Diferensiasi dan keunggulan kompetitif. Keunggulan
kompetitif berarti suatu produk berbeda dan lebih unggul dalam beberapa hal
dibandingkan pesaingnya. Konsep ini dinamakan diferensiasi produk. Sebuah
produk dapat didiferensiasikan melalui harga, desain, kinerja, distribusi, dan
brand image.
4. Nilai tambah.
Marketing dan advertising akan memberikan nilai tambah pada produk. Nilai
tambah berarti aktivitas pemasaran atau periklanan akan membuat produk menjadi
lebih bernilai, berguna, atau menarik bagi konsumen.
5. Branding.
Kontribusi penting untuk diferensiasi dan nilai tambah adalah branding, yaitu
cara pemasar menciptakan makna khusus (brand image) bagi suatu produk.
Ada
4 tipe pasar tempat dimana para tenaga advertising dan perusahaannya bekerja,
yaitu :
1. Pasar konsumen,
terdiri dari orang-orang yang membeli produk dan jasa untuk keperluan pribadi
atau rumah tangga.
2. Pasar industri (business-to-business),
terdiri dari perusahaan yang membeli produk atau jasa untuk bisnisnya sendiri
atau membuat produk lain.
3. Pasar institusional,
terdiri dari organisasi nonprofit yang membeli produk untuk mendukung
operasinya, contohnya: rumah sakit, agen pemerintah, dan sekolah.
4. Pasar saluran,
terdiri dari anggota rantai distribusi yang mungkin mengambil alih produk saat
mereka memasukkannya ke saluran. Contohnya: reseller (grosir, pengecer, dan
distributor yang membeli barang jadi atau setengah jadi dan menjualnya kembali
untuk mendapatkan laba).
Para
pemain utama dalam marketing :
1. Pemasar atau pengiklan,
yaitu perusahaan atau organisasi yang membuat produk dan menawarkannya ke
pasaran.
2. Supplier dan vendor, yaitu
perusahaan yang memasok materi dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan
bisnis dan pembuatan produk.
3. Distributor dan retailer,
yaitu berbagai perusahaan yang terlibat dalam membawa atau memindahkan produk
dari pabrik ke pembeli.
4. Agensi,
yaitu perusahaan komunikasi pemasaran yang membantu pemasar untuk mempromosikan
produknya.
Perkembangan
terkini di dunia marketing :
1. Akuntablitas
Dalam
hal ini, manajer pemasaran ditantang oleh manajemen senior untuk membuktikan
bahwa keputusan mereka dapat menghasilkan strategi pemasaran yang paling
efektif.
2. Marketing
Terintegrasi
Pendekatan ini berfokus
pada pengoordinasian semua upaya pemasaran secara lebih baik dalam rangka
memaksimalkan kepuasan konsumen.
3. Strategi
pemasaran yang baru
a. Relationship marketing.
Tren di dunia pemasaran modern adalah pemasaran relasi yang melibatkan semua
stakeholder perusahaan, baik itu karyawan, distributor, staff distribusi,
konsumen, agensi, investor, agen pemerintah, media atau anggota komunitas.
b. Permission marketing.
Pemasaran ini mengundang calon konsumen untuk menjadi pasar sasaran dalam
rangka mendapatkan komunikasi pemasaran. Contohnya, pengumuman produk baru yang
mengundang konsumen yang berminat untuk mengontak perusahaan guna mendapatkan
informasi tambahan.
c. Experience marketing.
Bentuk pemasaran ini menggunakan even dan desain toko untuk melibatkan konsumen
secara personal dan aktif. Konsumen dibuat merasa memiliki ikatan yang kuat
dengan suatu brand.
d. Guerilla marketing.
Dalam pemasaran gerilya terjadi pertemuan personal dengan brand, seperti iklan
yang ditempel di jalan, atau tulisan brand yang dicat di tempat-tempat umum
yang strategis.
e. Digital marketing.
Pemasaran ini menggunakan internet untuk melakukan e-business, termasuk
pemesanan dan penjualan produk secara online.
f. Viral marketing. Praktik ini didesain untuk menciptakan permintaan produk
berdasarkan pesan yang disebar di internet. Konsumen menciptakan pembicaraan
sendiri tentang produk atau brand melalui e-mail atau blog.
g. Mobile marketing.
Penggunaan komunikasi nirkabel untuk menjangkau orang yang selalu aktif
bergerak. Misalnya, dengan mengirim sms atau voice mail berisi produk baru ke
telepon seluler yang menggunakan teknologi wireless.
h. Social network marketing.
Informasi komersial yang disampaikan melalui jaringan sosial, seperti
MySpace.com dan Facebook.com.
4. Marketing
global
Jenuhnya
pasar dalam negeri bukan satu-satunya alasan mengapa perusahaan mencari pasar
di luar negeri, Riset yang menunjukkan potensi pasar di luar negeri, merger dan
akuisisi dengan perusahaan asing, dan pergerakan pesaing di pasar luar negeri
menjadi alasan di balik munculnya pemasaran dan advertising internasional.
BAB 3 : Advertising dalam Masyarakat
Ada
3 debat penting tentang peran advertising sebagai sebuah pranata di dalam masyarakat
:
1. Debat
Penciptaan Permintaan
Beberapa kritikus
menyatakan bahwa advertising menyebabkan demand creation (penciptaan
permintaan) yang berarti pesan eksternal dari iklan akan menyebabkan orang
merasa adanya kebutuhan atau keinginan yang terkadang sebenarnya tidak
diperlukan sama sekali. Namun, ada yang lainnya menolak pendapat ini.
2. Debat
Membentuk-versus-Mencerminkan
Debat penting lain mengenai
peran advertising dalam masyarakat yang dikatakan telah melewati batas antara
merefleksikan nilai sosial dan penciptaan nilai sosial. Kritikus berpendapat
bahwa advertising sering melewati batas ini, mempengaruhi kelompok yang lemah,
seperti anak-anak dan remaja. Contohnya: Model iklan yang berbadan ramping dan
indah menyebabkan banyak wanita mengalami gangguan makan.
3. Debat
Komersialisasi yang Kebablasan
Beberapa kalangan berpendapat bahwa
advertising meningkatkan ekspektasi dan membuat audiensi percaya bahwa jawaban
dari suatu ekspektasi adalah suatu produk. Contohnya: Jika kita sakit kepala,
kita akan minum obat. Suatu iklan tidak akan mengatakan bahwa sakit kepala bisa
dihilangkan cukup dengan tidur, minum air putih yang banyak atau sekedar
jalan-jalan untuk menghilangkan stress.
BAB 4 : Cara Kerja Advertising
Advertising
bekerja sebagai bentuk komunikasi. Dengan menganalisis advertising sebagai
komunikasi, kita akan menerapkan model komunikasi untuk menjelaskan bagaimana
pesan komersial bekerja.
Penerapan
model diatas dalam advertising sebagai komunikasi :
1.
Sumber biasanya adalah
pengiklan yang dibantu oleh agensinya.

2. Pesan
adalah iklan atau komunikasi pemasaran lainnya. Pesan dapat berbentuk
kata-kata, tetapi kebanyakan advertising advertising menggunakan visual yang
memuat makna.
3. Media
adalah sarana untuk menyampaikan pesan. Dalam advertising, media biasanya
berupa koran, majalah, radio, TV, internet, papan reklame, poster. Media
lainnya adalah telepon, faksimili, item khusus (mug, kaus), promo toko, brosur,
katalog, tas belanja, selebaran, dan bahkan lukisan pada dinding-dinding.
4. Penerima
adalah konsumen atau audiens yang menerima pesan dari sebuah iklan.
5. Tanggapan
atau umpan balik adalah reaksi audiens terhadap pesan.
6. Gangguan
bersifat eksternal dan internal. Gangguan eksternal dalam advertising adalah
tren konsumen yang mempengaruhi penerimaan pesan, problem dalam bauran
pemasaran, dan sesaknya saluran. Gangguan internal dalam advertising mencakup
faktor personal yang mempengaruhi penerimaan pesan, seperti kebutuhan, sejarah
pembelian, kemampuan memproses informasi, kurangnya perhatian, dan lain-lain.
Efek
di balik efektivitas advertising dilihat melalui 2 pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan
Tradisional
Dalam pendekatan tradisional dijelaskan
beberapa dampak dari iklan terhadap audiensnya :
a. AIDA (singkatan dari
Attention, Interest, Desire, dan Action).
b. Think/Feel/Do.
Advertising harus dapat memotivasi orang untuk memikirkan pesan, merasakan
sesuatu dari brand, dan melakukan sesuatu (mencoba atau membeli suatu produk).
c. Domain. Model
ini didasarkan pad aide bahwa iklan berdampak pada respons konsumen tidak
langkah demi langkah, tapi secara simultan. Tiga domain utama dalam pendekatan
ini adalah: persepsi, belajar, dan persuasi. Maksudnya adalah pesan dapat
menyentuh persepsi konsumen (perhatian, minat), mendidik mereka (berpikir,
belajar), dan membujuk mereka (mengubah sikap dan perilaku) pada saat yang
bersamaan.
2. Pendekatan
Baru : Facet Model of Effects
Tujuan Komunikasi
|
Respons Konsumen
|
Faktor Penggerak
|
Persepsi
|
Lihat/Dengar
|
Paparan, seleksi, perhatian,
minat/relevansi, kesadaran, pengakuan
|
Emosi/afektif
|
Merasakan
|
Keinginan, perasaan, kesukaan,
resonansi
|
Kognisi
|
Memahami
|
Kebutuhan, pembelajaran kognitif,
diferensiasi, pengingatan
|
Asosiasi
|
Terhubung
|
Simbolisme, pembelajaran terkondisikan,
transformasi
|
Persuasi
|
Percaya
|
Motivasi, pengaruh, keterlibatan,
keyakinan, kredibilitas, preferensi atau niat, loyalitas
|
Perilaku/behavioral
|
Bertindak
|
Mencoba, membeli, mengontak,
mendukung, merujuk, mencegah/menghindar
|
BAB 5 : Audiensi Konsumen
Perilaku
konsumen menggambarkan bagaimana individu dan kelompok memilih, membeli,
menggunakan atau memakai produk dan mendeskripsikan kebutuhan dan keinginan
yang memotivasi perilaku. Konsumen adalah orang yang membeli atau menggunakan produk
atau mengadopsi ide yang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah :
1. Perbedaan
kultural
a. Norma
dan nilai
b. Subkultur
c. Kultur
korporat
2. Pengaruh
sosial
a. Kelas
sosial
b. Kelompok
referensi
c. Keluarga
d. Demografi
(Usia, gender, status keluarga, ras dan etnis, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan, geografi, orientasi seksual)
3. Pengaruh
psikologis
a. Persepsi
dan keadaan pikiran
b. Kebutuhan
dan keinginan
c. Motivasi
d. Sikap
e. Personalitas
f. Psikografis
4. Pengaruh
behavioral terhadap keputusan konsumen
a. Perilaku
penggunaan
b. Inovasi
dan adopsi
c. Pengalaman
5. Tren
dalam perilaku pembelian konsumen
Proses
keputusan konsumen melibatkan 5 tahapan, yaitu :
1. Adanya
kebutuhan
Konsumen merasa membutuhkan
suatu produk. Kebutuhan ini sangat bervariasi dari segi keseriusan dan arti
pentingnya. Tujuan advertising pada tahap ini yaitu mengaktifkan dan
menstimulasi kebutuhan ini.
2. Pencarian
informasi
Pencarian informasi dapat
bersifat kasual (membaca iklan atau artikel secara tak sengaja tertangkap mata)
atau formal (mencari informasi yang dipublikasi). Advertising membantu proses
ini dengan memberikan informasi dan memudahkan pencarian dan pengingatan.
3. Evaluasi
alternatif
Tahap
dimana konsumen membanding-bandingkan beberapa produk dan mereduksi daftar
pilihan sampai ke jumlah yang dapat dibandingkan. Advertising dapat membantu
konsumen memilah produk berdasarkan fitur yang tampak dan tak tampak.
4. Keputusan
pembelian
Biasanya kita memilih brand
dahulu kemudian memilih outlet tempat kita membeli. Tapi terkadang, kita
memilih outletnya dahulu, khususnya untuk pembelian karena dorongan sesaat.
Promosi di toko seperti kemasan, pajangan, diskon harga, banner, dan kupon
berhadiah akan mempengaruhi pilihan.
5. Evaluasi
pasca-pembelian
Titik
dimana kita mempertimbangkan ulang dan menjustifikasi pembelian kita. Setelah
kita membeli produk, khususnya yang mahal, kita mulai mengevaluasi kembali
keputusan kita. Apakah produk itu sesuai harapan kita? Apakah kinerjanya
memuaskan? Pengalaman ini akan menentukan apakah kita akan tetap memilihnya,
atau mengembalikannya, atau tak mau membelinya lagi di masa depan.
Segmentasi
dan Targeting :
Segmentasi
adalah membagi pasar menjadi kelompok orang yang memiliki karakteristik yang
sama. Sementara, targeting adalah mengidentifikasi kelompok yang mungkin
merupakan audiens yang paling responsif terhadap pesan advertising tentang
produk. Jenis-jenis segmentasi terbagi menjadi:
1. Segmentasi
demografis à Berdasarkan
karakteristik tertentu, seperti: gender, etnis, agama, pendapatan, pendidikan,
ukuran rumah tangga.
2. Segmentasi
tahapan hidup Ã
Berdasarkan tahapan kehidupan tertentu, seperti: usia, situasi hidup,
pendapatan.
3. Segmentasi
geografis Ã
Berdasarkan tempat tinggal, seperti: internasional, nasional, negara, kota,
iklim, urban/rural.
4. Segmentasi
psikografis Ã
Berdasarkan bagaimana orang membelanjakan uangnya, seperti: kelas sosial, gaya
hidup, personalitas.
5. Segmentasi
behavioral Ã
Berdasarkan kategori produk dan penggunaan brand, seperti: tingkat penggunaan,
status pengguna, loyalitas brand.
6. Segmentasi
berbasis nilai dan manfaat Ã
Berdasarkan faktor yang kelihatan dan tidak kelihatan. Segmentasi nilai
merefleksikan sistem nilai konsumen (spiritual, hedonistik, makmur, dan
sebagainya). Segmentasi manfaat didasarkan pada kebutuhan konsumen. Contohnya:
pembeli mobil mungkin dapat dikelompokkan berdasarkan motivasinya, semisal
keamanan, hemat bensin, kehandalan kinerja, kemewahan, atau untuk menaikkan
citra diri.
BAB 6 : Riset Strategis
Strategi
advertising dimulai dengan riset konsumen atau mendengarkan konsumen. Kita
harus memahami prinsip dan praktik riset advertising dan bagaimana cara
mendengarkan konsumen dengan efektif. Berikut adalah beberapa tipe riset yang
dipakai dalam perencanaan advertising dan komunikasi pemasaran:
1. Riset pasar,
mengumpulkan informasi tentang produk, kategori produk, competitor, dan detail
lain tentang lingkungan marketing yang akan mempengaruhi perkembangan strategi
advertising.
2. Riset konsumen,
mengindentifikasi orang-orang yang menjadi sasaran produk di pasaran.
3. Riset advertising,
berfokus pada semua elemen advertising, seperti riset pengembangan pesan, riset
perencanaan media dan evaluasi media, serta informasi tentang advertising
pesaing.
4. Riset strategis,
mengungkap informasi penting yang menjadi basis untuk keputusan perencanaan
strategis baik untuk pemasaran maupun komunikasi pemasaran.
Jenis-jenis
riset strategis :
1. Riset sekunder.
Riset latar belakang yang menggunakan informasi yang sudah ada.
2. Riset primer. Riset
yang mengumpulkan informasi dari sumber asli.
3. Riset kuantitatif.
Riset ini bersifat statistik dan menggunakan data numerik untuk meneliti
bagaimana orang berpikira dan berperilaku.
4. Riset kualitatif.
Riset eksplorasi dan menggunakan teknik penelitian mendalam untuk mendapatkan pengetahuan/informasi
dan mengidentifikasi persoalan dan hipotesis untuk riset kuantitatif.
5. Riset eksperimental.
Riset ini menguji hipotesis dengan ekperimen yang cermat.
Kegunaan
riset adalah untuk :
1. Mengembangkan
analisis situasi pemasaran.
2. Mendapatkan
informasi konsumen dan wawasan untuk mengambil keputusan.
3. Mengidentifikasi
informasi tentang media yang tersedia yang sesuai dengan audiens sasaran.
4. Mengembangkan
pesan dan mengevaluasi efektivitasnya.
Metode
riset yang paling umum dipakai dalam advertising antara lain :
1. Riset survei,
digunakan untuk mengumpulkan kuantitas respons dari konsumen tentang sikap dan
perilaku mereka.
2. Wawancara mendalam,
digunakan untuk meneliti alasan dan motivasi dari sikap dan tindakan konsumen.
3. Kelompok fokus,
yaitu wawancara kelompok seperti percakapan yang dipandu oleh periset.
4. Riset observasi,
yaitu riset yang dilakukan toko atau rumah dimana periset mengamati perilaku
konsumen.
5. Riset etnografis,
yaitu teknik antropologi yang melibatkan periset untuk berpartisipasi dalam kehidupan
sehari-hari konsumen.
6. Diary, yaitu catatan
perilaku konsumen untuk memberitahu perencana media tentang program dan iklan
apa yang ingin dilihat konsumen.
Tantangan
utama yang dihadapi oleh periset advertising :
1. Globalisasi
merumitkan cara meriset produk global karena disini muncul faktor kultural yang
berbeda-beda.
2. Fragmentasi
media dan konvergensi merumitkan proses penentuan efek media.
BAB 7 : Perencanaan Strategis
Perencanaan
strategis adalah proses mengindentifikasi problem yang dapat dipecahkan dengan
komunikasi pemasaran, kemudian menentukan tujuan/sasaran dan strategi, serta
mengimplementasikan taktik. Berikut adalah dasar-dasar perencanaan bisnis dan
pemasaran yang berhubungan dengan tujuan, strategi, dan taktik:
1. Rencana Bisnis.
Rencana ini mencakup tujuan, strategi, dan taktik untuk semua elemen marketing
mix. Rencana bisnis juga mencakup divisi spesifik dari perusahaan atau unit
bisnis strategis (Strategic Business Unit / SBU), yakni lini produk atau
seluruh tawaran dari satu brand.
2. Rencana Pemasaran.
Rencana pemasaran dikembangkan untuk brand atau lini produk dan dievaluasi
setiap tahun. Rencana ini sebagian besar mencerminkan rencana strategis
perusahaan dan mengandung banyak komponen yang sama, meskipun lebih fokus pada
brand spesifik, bukan pada organisasi secara umum.
3. Rencana Advertising atau IMC.
Rencana ini berfokus pada program komunikasi yang mendukung brand. Ia
menjelaskan garis besar semua aktivitas komunikasi dari segi sasaran/tujuan,
strategi, taktik, timing, biaya, dan evaluasi.
Selain
rencana tahunan, perusahaan dapat mengembangkan rencana kampanye yang lebih
fokus pada pemecahan problem komunikasi pemasaran spesifik di waktu tertentu.
Rencana ini biasanya mencakup beragam pesan komunikasi pemasaran yang dimuat di
berbagai media yang berbeda dan terkadang ditujukan pada audiens yang berbeda.
Langkah dan keputusan dalam rencana kampanye diringkas sebagai berikut :
1. Analisis
situasi (riset latar belakang, SWOT, problem utama)
2. Tujuan
3. Targeting
4. Positioning
(ciri, diferensiasi, keunggulan kompetitif)
5. Pendekatan
strategis (branding, positioning, dominasi kategori, dukungan bauran pemasaran,
respons konsumen)
6. Manajemen
kampanye (evaluasi, penganggaran)
Account
planning adalah proses riset dan analisis yang digunakan untuk mendapatkan
pengetahuan konsumen, yang sering disebut consumer insight tentang bagaimana
orang berhubungan dengan produk atau brand. Maka, account planner adalah orang
di agensi yang menggunakan sistem ini untuk meriset brand dan relasinya dengan
konsumen dalam rangka membuat iklan yang efektif dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Tugas
account planning :
1. Memahami
makna brand.
2. Memahami
relasi audiens sasaran dengan brand.
3. Mengartikulasikan
strategi komunikasi.
4. Menyiapkan
laporan kreatif ringkas berdasarkan pemahaman tentang konsumen dan brand.
5. Mengevaluasi
efektivitas komunitas dalam term bagaimana sasarana bereaksi terhadapnya
sehingga perencana dapat terus mengetahui lebih banyak tentang konsumen dan
komunikasi brand.
BAB 8 : Dasar-Dasar Media dan Media Cetak
Orang
di masyarakat kita sekarang ini tinggal dalam jejaring berita dan informasi
yang disampaikan oleh media, yang kebanyak didukung oleh iklan. Media menjadi
hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Berikut adalah dampak dari
perkembangan media bagi hidup masyarakat :
1. Kehidupan yang berfokus pada media.
Dalam sebuah riset media pada tahun 2005 ditemukan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa rata-rata orang menghabiskan sekitar 9 jam setiap hari dengan
beberapa jenis media.
2. Media multitasking.
Studi lain melacak peningkatan multitasking selama bertahun-tahun. Dalam
laporannya pada tahun 2007 ditunjukkan bahwa sebagian besar konsumen
menggunakan lebih dari satu media dalam satu waktu.
Berikut
adalah pembahasan mengenai jenis advertising media cetak :
Tipe
advertising koran :
1. Iklan baris.
Iklan oleh individu untuk menjual barang personal dan iklan bisnis lokal. Iklan
ini disusun berdasarkan minat pembaca, seperti “Lowongan” atau “Perumahan”.
2. Display.
Iklan ini ukurannya bermacam-macam dan dapat diletakkan dimana saja di halaman
koran, kecuali di halama editorial.
3. Suplemen.
Suplemen koran adalah publikasi bergaya majalah yang disisipkan ke dalam koran.
Tipe-tipe
majalah :
1. Majalah
konsumen Ã
Ditujukan untuk konsumen yang membeli produk dan konsumsi personal,
didistribusikan melalui mall, toko buku, dan lapak-lapak.
2. Majalah
bisnis
a. Trade
paper Ã
Ditujukan pada retail, pedagang grosir, dan distributor lainnya.
b. Majalah
industrial Ã
Ditujukan untuk manufaktur.
c. Majalah
profesional Ã
Ditujukan untuk dokter, pengacara, dan professional lainnya.
d. Majalah
pertanian Ã
Ditujukan untuk penggelut bidang agrikultural.
Faktor-faktor
yang mendasari klasifikasi majalah :
1. Geografi
2. Demografis
3. Konten
editorial
4. Karakteristik
fisik
5. Kepemilikan
6. Distribusi
dan sirkulasi
Koran
dan majalah adalah tipe media cetak yang penting, tetapi directory advertising
adalah bentuk lain yang juga efektif untuk menimbulkan reaksi konsumen.
Direktori adalah buku seperti Yellow Pages yang memuat daftar nama orang atau
perusahaan, nomor telepon, dan alamat. Selain informasi ini, banyak directory memuat
iklan dari pemasar yang ingin menjangkau orang yang menggunakan directory ini.
Salah satu keunggulan iklan di directory adalah jika orang punya inisiatif
untuk mencari bisnis atau jasa, maka daftar itu menjangkau audiens yang sudah
ada di pasar dan mencari sesuatu. Iklan directory adalah media utama yang
dicari oleh orang yang hendak membeli sesuatu.
Advertising
luar ruang mencakup iklan seperti papan reklame (billboard) sampai balon udara.
Ini berarti iklan di ruang publik, termasuk di badan bis (advertising transit),
poster di tembok, telepon, dan tempat belanja, shelter transit, stasiun kereta
api, bandara, terminal, hotel, mall, supermarket, toko grosir, tas belanja,
dinding toilet umum, skywriting, dan lain sebagainya.
Kemasan
adalah wadah sekaligus sarana komunikasi, dan pesannya bekerja baik di dalam
maupun di luar rumah. Secara khusus, kemasan adalah iklan terakhir yang dilihat
konsumen sebelum membeli produk. Ringkasnya, kemasan adalah komunikator yang
konstan, alat yang efektif untuk memuat pesan advertising dan pengingat brand
yang baik.
BAB 9 : Media Siaran
Dalam
media siaran, kita membahas bentuk media yang mentransmisikan suara atau gambar
secara elektronik. Media ini mencakup radio, televisi, dan bentuk video
lainnya. Pesan media siaran muncul lebih singkat, yang berarti pesannya
mempengaruhi emosi pemirsa hanya selama beberapa detik dan kemudian lenyap.
Pesan di media cetak dapat lebih lama dan dapat dilihat dan dibaca ulang. Radio
dan televisi merupakan dua bentuk utama media siaran
Struktur
industri radio :
1. Radio
AM/FM.
2. Radio
publik.
3. Radio
kabel
4. Radio
satelit
5. FPFM
6. Radio
web
Audiens
radio dapat dibagi menjadi 4 segmen, yaitu
:
1. Fans stasiun.
Mereka mempunyai preferensi yang jelas terhadap satu atau dua stasiun radio dan
meluangkan waktu sampai 8 jam sehari untuk mendengarkan siaran stasiun radio
favoritnya. Kebanyakan fans stasiun radio adalah perempuan berusia 25-44 tahun.
2. Fans radio.
Mereka mungkin mendengarkan 4-5 stasiun radio yang berbeda per minggu. Mereka
tidak menunjukkan preferensi pada satu stasiun radio saja. Kebanyakan fans
radio berusia di bawah 35 tahun dan wanita berusia 55 tahun ke atas.
3. Fans musik.
Biasanya adalah pria berusia 25-45 tahun, meskipun banyak juga orang lebih tua
yang masuk kategori ini.
4. Fans berita.
Mereka memilih stasiun radio berdasarkan kebutuhan berita dan informasi. Mereka
mempunyai satu atau dua stasiun favorit, tidak berlama-lama mendengar siaran,
dan biasanya berusia 35 tahun ke atas.
Advertising
radio tersedia di jaringan nasional dan pasar lokal. Penerimaannya dibagi
menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Advertising
radio jaringan
Radio jaringan adalah
kelompok afiliasi lokal yang terhubung dengan satu atau lebih jaringan nasional
melalui telepon nirkabel atau satelit. Banyak pengiklan memandang radio
jaringan sebagai media advertising nasional yang baik, khususnya untuk iklan
makanan dan minuman, mobil, dan obat yang dijual bebas.
2. Advertising
radio spot
Dalam jenis iklan ini,
pengiklan menempatkan iklan pada satu stasiun radio, bukan melalui jaringan.
Meskipun siaran jaringan mengirimkan siaran iklan, namun stasiun lokal
diizinkan untuk menyediakan spot waktu untuk iklan lokal.
3. Iklan
sindikasi radio
Sindikasi program menguntungkan radio
jaringan karena disini pengiklan bisa mendapatkan program bermutu tinggi,
khusus, dan orisinal.
Struktur
industri televisi :
1. Televisi
jaringan
2. Televisi
kabel dan televisi berlangganan
3. Televisi
lokal
4. Televisi
publik
Advertising
televisi terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu :
1. Sponsorship.
Pengiklan bertanggung jawab secara finansial untuk memproduksi program, dan
menyediakan iklan yang menyertainya.
2. Partisipasi.
Pengiklan membayar untuk iklan sepanjang 10, 15, 20, 30, atau 60 detik selama
satu atau beberapa acara.
3. Spot announcement.
Iklan yang muncul di jeda antar acara.
Radio
dan televisi mendominasi media siaran, namun ada bentuk lain yang juga memuat
iklan dan pesan komunikasi marketing, yaitu film dan video serta penempatan
produk.
1. Film
dan video
Film bioskop, terutama di
jaringan bioskop besar, menjual waktu iklan di awal pertunjukan film, yang
disebut trailer. Kebanyak dari trailer ini adalah preview film yang akan
tayang, tetapi ada juga yang berisi iklan brand nasional atau iklan bisnis
lokal. Pengiklan menyukai trailer karena trailer ditayangkan di depan audiens
yang perhatiannya memang benar-benar tertuju pada layar, tidak sambil membaca
atau mengobrol. Level perhatiannya lebih tinggi pada iklan trailer daripada di
media lainnya.
2. Penempatan
produk (Product placement)
Perusahaan membayar agar dapat
menempatkan brand secara visual atau verbal di dalam acara televisi atau film.
Kelebihan utama dari penempatan produk adalah ia menunjukkan penggunaan produk
dalam setting natural oleh para selebritis dalam film. Kemunculan iklannya tak
terduga dan menarik perhatian audiens yang mungkin tidak sadar sedang
menyaksikan iklan. Problem terbesarnya adalah iklan itu mungkin tak
diperhatikan sama sekali karena orang terlalu asyik dengan ceritanya sehingga
iklan harus mampu mencuri perhatian penonton.
BAB 10 : Internet dan Media Nontradisional
Internet
adalah sistem jaringan komputer internasional yang saling terhubung. Berikut
beberapa istilah dan alat internet :
1. URLs dan nama domain.
Alamat website yang disebut URL, yakni domain name, sebuah alamat global yang
mengindentifikasi lokasi spesifik di cyberspace di web dimana satu dokumen atau
website berada.
2. Portal,
situs yang menyediakan pintu atau link ke website lain.
3. Search engines. Google adalah mesin pencari
terbesar yang dipakai untuk mencari informasi dan mengakses situs lain.
4. Chat room.
Kelompok orang dengan minat tertentu dapat saling mengontak dan bertukar opini
dan pengalaman melalui chat room online.
5. Blog, halaman web seperti
diary yang dibuat oleh individu untuk membicarakan hal-hal yang menarik
perhatian mereka.
6. Vlogs (video blog),
esai visual online.
7. Netcasting.
Kemunculan vlog mengikuti perkembangan teknologi yang memungkinkan menyiarkan
TV dan radio secara online.
Format
advertising internet :
1. Iklan banner,
yaitu iklan kecil di halaman web dimana seseorang dapat mengkliknya untuk
berpindah ke website milik pengiklan.
2. Skyscapers,
yaitu iklan kecil yang memanjang ke bawah dari sisi kiri atau kanan atas suatu
website.
3. Pop-up dan pop-behind,
yaitu kemunculan mendadak di layar monitor di depan atau di belakang sebuah
halaman pembuka website.
4. Animasi.
Pengiklan telah mencari cara yang lebih efektif untuk membangun koneksi dengan
audiensnya dan beberapa website telah membuat animasi lebih menarik dengan
memasukkan unsure game dan kontes, wawancara dengan selebritis, dan bahkan
musik.
Fungsi
advertising internet :
1. E-business dan e-commerce.
Pemanfaat hardware, software, dan komputer untuk bisnis yang menggunakan
internet untuk menjual produk dan mengelola aktivitas bisnis.
2. Peran informasi.
Internet menjadi sarana utama untuk mencari informasi. Internet telah
berkembang menjadi perpustakaan online. Selain mencari situs belanja, orang
dapat mencari informasi produk, berita, dan referensi.
3. Peran entertainment.
Banyak pengguna yang mencari hiburan di web, seperti: game poker, bermain pasar
saham, fashion, musik, dan video.
4. Peran sosial.
Jejaring sosial membantu pengguna untuk mengekpresikan dirinya, berinteraksi
dengan teman, dan mempublikasikan konten sendiri di internet.
5. Peran dialog.
Internet membuka kemungkinan terjadinya komunikasi dua arah, yaitu menciptakan
dialog antara pengiklan dengan pelanggan dan menciptakan dialog antar-pelanggan
dan konsumen (the word of mouth).
Kelebihan
dan kekurangan advertising internet :
Kelebihan
:
1. Iklan
internet relatif lebih murah daripada media lainnya.
2. Internet
dapat menjangkau orang-orang yang tidak menonton televisi atau membaca koran.
3. Mudah
dilacak dan efektif untuk menjangkau audiens tertentu.
4. Pengiklan
dapat mempersonalisasikan pesannya.
5. Pengguna
situs B2B dapat mengakses katalog produk, membaca spesifikasi produk yang
lengkap, mengontak penjual, dan melakukan pembelian online.
6. Internet
dapat menjadi tempat bagi perusahaan kecil dan menengah yang bersaing dengan
organisasi yang lebih besar karena biayanya murah sehingga dapat dijangkau oleh
hampir semua pemasar.
Kekurangan
:
1. Ketidakmampuan
pakar strategi dan ahli kreatif untuk secara konsisten membuat iklan yang
efektif dan mengukur efektivitas iklan.
2. Clutter,
karena banyak iklan yang muncul di layar yang sama sehingga terjadi kepadatan
iklan.
Media
utama, terutama televisi jaringan, terancam oleh media baru seperti TV kabel,
DVR, dan situs jejaring sosial.
Bentuk-bentuk media baru ini mengacu pada perangkat komunikasi yang nontradisional.
Berikut adalah contoh media nontradisional :
1. Marketing gerilya.
Penggunaan cara-cara non-konvensional dan berbiaya rendah untuk menarik
perhatian orang pada brand. Idenya menggunakan cara kreatif untuk menjangkau
orang di tempat tinggal dan tempat mereka bekerja, dan menciptakan koneksi dan
dampak yang besar.
2. Advertainment.
Agar iklannya menonjol di tengah banyak iklan, beberapa perusahaan mulai
mengintegrasikan brand dengan tema utama acara televisi, inilah yang dinama
advertainment atau branded entertainment.
3. Video game.
Pemasar kesulitan menjangkau anak muda melalui iklan tradisional di media
utama. Ini menimbulkan fokus pada advertising internet, dan juga pada media
nontradisional yang jelas menjadi kegemaran anak-anak muda, seperti video game.
4. Komunikasi Wi-Fi dan mobile marketing.
Teknologi ponsel telah berkembang sebagai bentuk populer dari wireless atau
mobile communication yang menghubungkan telepon dengan komputer dan internet.
Di luar negeri sudah sangat maju dalam komunikasi nirkabel, dan konsumen disana
terbiasa menggunakan smartphone, videophone, dan sms. Sementara, mobile
marketing berkembang sebagai industri promosi khusus yang digunakan untuk
mengirimkan konten dan mendorong respons langsung di dalam program komunikasi
lintas-media.
5. Media baru non-elektronik.
Iklan muncul di tempat-tempat yang tak terduga, seperti di toilet. Mata kita
dapat melihat berbagai macam iklan dimana-mana (di bungkus telur dan apel,
kotak pizza, kursi pesawat, tas, ruang tunggu, dan lain-lain).
BAB 11 : Perencanaan dan Pembelian Media
Agensi
advertising bertanggung jawab untuk menyusun rencana media. Biasanya rencana
ini disusun dengan melibatkan kerja sama antara tim media, tim account, dan tim
kreatif, serta kelompok manajemen brand pemasar. Belakangan ini, perusahaan pembelian media
juga masuk ke dunia perencanaan. Sebelum masuk ke tahap pembuatan rencana
media, perencana harus melakukan riset terlebih dahulu untuk mencari data,
seperti sumber pemasaran dan media. Semua informasi tersebut digunakan dalam
perencanaan dan pembelian media. Berikut riset media yang dilakukan :
1. Informasi klien.
Klien adalah sumber yang bagus untuk semua tipe media informasi yang digunakan
oleh perencana. Informasinya berupa data demografi pelanggan, promosi, kinerja,
penjualan produk, dan pola distribusi.
2. Riset pasar.
Informasi pasar dan kategori produk yang dikumpulkan secara independen adalah
alat yang penting bagi perencana media. Informasi ini biasanya dikelompokkan
berdasarkan kategori produk, tabulasi kelompok audiens dan pola konsumsinya.
3. Advertising kompetitif. Perusahaan
harus mewaspasai aktivitas advertising pesaing. Dalam situasi seperti ini,
perencanaan media membuat keputusan penjadwalan berdasarkan jumlah trafik
kompetitif. Tujuannya ialah mencari media dimana suara pengiklan tidak akan
disaingi oleh pesaing.
4. Profil penggunaan media.
Beragam media memberikan informasi tentang jumlah dan komposisi audiensinya.
5. Area cakupan media. Satu
tipe informasi pasar dari media adalah cakupan siaran untuk televisi. Cakupan
ini dinamakan designated marketing area
(DMA). Kebanyak DMA mencakup kota 50-60 mil dari pusat kota. Meskipun sistem
ini didasarkan pada sinyal siaran TV, ia digunakan secara universal dalam
perencanaan pasar individual di AS.
6. Informasi konsumen.
Informasi riset ini berguna dalam merencanakan strategi media.
Rencana
media (media plan) adalah dokumen yang berisi ringkasan tujuan dan strategi
yang berkaitan dengan penempatan pesan brand perusahaan. Tujuannya adalah
mencari cara paling efektif dan efisien untuk mengirimkan pesan kepada audiensi
sasaran. Rencana media ini harus disetujui terlebih dahulu oleh klien sebelum
melangkah ke tahap selanjutnya. Perencanaan adalah tahap pertama dalam operasi
media advertising. Setelah arah rencana ditentukan, pembelian media mengonversi
tujuan dan strategi ke keputusan taktis. Mereka memilih media spesifik dan
menegosiasikan kontrak untuk membeli waktu dan ruang di media.
Berikut
adalah aktivitas pembelian media :
1. Menyediakan
informasi kepada perencana media.
2. Memilih
media terbaik yang cocok dengan aperture
audiensi target.
3. Bernegosiasi
agar bisa mendapatkan harga semurah mungkin untuk menempatkan iklan.
4. Memantau
pilihan media.
5. Mengevaluasi
media setelah kampanye, yaitu membandingkan ekspektasi rencana dengan apa yang
terjadi dalam kenyataan.
6. Menangani
pembayaran dan tagihan.
BAB 12 : Aspek Kreatif dan Strategi Pesan
Pedoman
kreatif :
1. Problem
yang dapat dipecahkan oleh komunikasi.
2. Audiensi sasaran dan
pendapat tentang sikap dan perilaku
mereka.
3. Posisi brand dan
keputusan branding lainnya, seperti personalitas dan citra.
4. Tujuan komunikasi
yang menyebutkan respons yang diinginkan dari audiensi sasaran terhadap pesan.
5. Usulan
atau penjualan ide yang akan
memotivasi target untuk merespons.
6. Konsiderasi media
tentang dimana dan kapan pesan akan disampaikan.
7. Arah kreatif
yang memberi saran bagaimana menstimulasi respons konsumen seperti yang
diharapkan.
Strategi
pesan :
1. Hard-sell
adalah pesan informasi yang dirancang untuk menyentuh pikiran dan menciptakan
respons berdasarkan logika.
2. Soft-sell
menggunakan daya tarik emosional atau imaji untuk menciptakan respons
berdasarkan sikap, mood, dan perasaan.
Format
pesan :
1. Langsung.
Pesan faktual yang langsung menyampaikan informasi tanpa bumbu-bumbu, emosi,
atau efek khusus.
2. Demonstrasi.
Fokus pada cara menggunakan produk atau apa yang dapat dilakukan produk untuk
kita.
3. Perbandingan.
Suatu perbandingan adalah kontras dua atau lebih produk untuk menunjukkan
keunggulan brand pengiklan.
4. Humor. Pengiklan
menggunakan humor sebagai strategi kreatif karena humor menarik perhatian dan
diharapkan perasaan orang menjadi senang karena dihibur sehingga menyebabkan
orang itu juga senang pada produknya.
5. Potongan kehidupan.
Format ini dimunculkan dalam bentuk drama dimana “orang tertentu” berbicara
tentang problem umum dan memecahkannya.
6. Juru bicara.
Pengiklan menggunakan selebritis yang disukai orang atau para ahli yang kita
hormati (seperti: dokter).
7. Penggoda.
Penggoda atau teaser adalah iklan
misterius yang tidak mengidentifikasi produk atau tidak memberi cukup informasi,
tetapi didesain untuk memancing rasa ingin tahu.
Enam
Strategi Kreatif Frazer :
Strategi
|
Deskripsi
|
Penggunaan
|
Preemptive
|
Menggunakan
atribut umum atau keunggulan umum, namun brand-nya diutamakan (memaksa
persaingan untuk mengikuti posisi kita)
|
Digunakan
untuk kategori dengan diferensiasi yang kecil atau kategori produk baru.
|
Unique
Selling Proposition
|
Menggunakan
ciri yang khas dalam atribut yang menciptakan manfaat yang bermakna bagi
konsumen.
|
Digunakan
untuk kategori dengan level teknologi yang maju dan mengandung inovasi.
|
Brand
Image
|
Menggunakan
klaim superioritas atau keunggulan berdasarkan faktor-faktor ekstrinsik
seperti perbedaan psikologis dalam benak konsumen.
|
Digunakan
dengan barang yang homogeny, berteknologi biasa, dengan sedikit diferensiasi.
|
Positioning
|
Menempatkan
diri di benak konsumen.
|
Digunakan
oleh pendatang baru atau brand kecil yang ingin menantang pemimpin pasar.
|
Resonance
|
Menggunakan
situasi, gaya hidup, dan emosi yang dapat diidentifikasi oleh audiensi
sasaran.
|
Digunakan
dalam kategori produk yang tak terdiferensiasikan dan sangat kompetitif.
|
Affective/Anomalous
|
Menggunakan
pesan emosional, bahkan terkadang ambigu, untuk mengatasi ketidakpedulian.
|
Digunakan
ketika pesaing bermain langsung dan informatif.
|
BAB 13 : Copywriting
Orang
yang menyusun dan mengukir kata-kata di iklan disebut copywriter. Copy (teks
iklan) adalah teks dari suatu iklan atau kata-kata yang diucapkan orang dalam
iklan. Copywriter menyukai kata-kata dan mencari kalimat yang cerdas,
menggelitik, deskripsi yang kuat, kalimat yang menohok, dan perbedaan-perbedaan
halus.
Menulis
teks iklan yang efektif :
1. Ringkas.
Gunakan kata pendek, familiar, kalimat pendek, dan paragraf pendek.
2. Fokus. Tetap fokus pada
satu poin utama.
3. Spesifik.
Jangan buang-buang waktu untuk hal umum. Semakin spesifik pesannya, semakin
diperhatikan dan semakin mudah diingat.
4. Personal.
Langsung menyapa audiens sebagai “Anda”, bukan “kami” atau “mereka”.
5. Fokus tunggal.
Sampaikan pesan sederhana pada satu ide dan beri dukungan pada fokus itu.
6. Konversasional.
Gunakan bahasa percakapan sehari-hari.
7. Orisinal.
Jangan menggunakan frasa advertising lama, penyataan yang terlalu umum dan
bombastis, dan klise.
8. Gunakan variasi.
Untuk menambah daya tarik visual di iklan cetak dan TV, hindari blok teks
terlalu panjang di iklan cetak.
9. Gunakan deskripsi imajinatif.
Gunakan bahasa figurative dan evokatif untuk membangun gambaran di benak
konsumen.
Iklan
biasanya tidak menggunakan semua elemen ini, tapi semuanya dipakai dalam
berbagai macam iklan untuk tujuan yang berbeda. Berikut beberapa elemen paling
umum yang digunakan copywriter:
1. Headline :
Frasa atau kalimat yang berfungsi sebagai pembukaan iklan. Biasanya menggunakan
huruf besar dan berada di posisi menonjol untuk menarik perhatian.
2. Overline atau underline :
Frasa atau kalimat yang mengikuti headline. Biasanya hurufnya lebih kecil
daripada headline.
3. Body copy :
Isi atau teks iklan. Biasanya hurufnya kecil dan ditulis dalam paragraph atau
beberapa baris kalimat. Tujuannya untuk menjelaskan ide atau selling point.
4. Subhead :
Dipakai dalam blok teks yang panjang, mengawali bagian baru dalam teks.
Biasanya hurufnya lebih besar dan tebal daripada teks isi. Tujuannya untuk
menjelaskan logika sehingga membantu audiens memahami apa yang dikatakan iklan.
5. Call-outs :
Kalimat yang “melayang” di sekitar gambar, biasanya dengan garis atau panah
yang menunjukkan elemen yang spesifik dalam visual yang mereka jelaskan.
6. Captions :
Kalimat pendek yang menjelaskan apa yang sedang Anda lihat di foto atau ilustrasi.
7. Tagline :
Frasa pendek yang mengungkapkan ide atau konsep kreatif yang biasanya muncul di
akhir isi iklan (body copy).
8. Slogan :
Frasa unik yang berfungsi sebagai moto untuk kampanye, brand, atau perusahaan.
Ini digunakan dalam beragam komunikasi pemasaran berjangka panjang.
9. Call to action :
Baris di akhir iklan yang mengajak orang untuk merespons dan memberi informasi
cara merespons.
Dalam
iklan media cetak, copywriter menggunakan 2 kategori copy untuk membuat iklan,
yaitu :
1. Display copy,
mencakup semua elemen yang dilihat pembaca saat pertama kali melihat sekilas.
Elemen ini (judul, subjudul, call-out, tagline, dan slogan) biasanya ditulis
dengan huruf lebih besar daripada teks isi, dan didesain untuk menarik
perhatian agar audiens membacanya.
2. Body copy,
berisi elemen-elemen yang dirancang untuk dibaca dan dicerna, seperti teks
pesan iklan dan caption.
Dalam
iklan radio, copywriter menggunakan alat-alat berikut untuk membuatnya iklannya
:
1. Suara. Elemen terpenting
dalam advertising radio adalah suara, dalam bentuk jingle, dialog, dan
pengumuman yang dapat didengar.
2. Musik. Copywriter radio
punya pemahaman imajinatif tentang music dan peran music dalam menciptakan efek
dramatis. Musik dapat digunakan sebagai latar dialog untuk menciptakan suasana
dan mood. Bentuk musik utama yang sering dipakai adalah jingle, yakni iklan
dalam bentuk lagu.
3. Efek suara.
Efek suara dapat menciptakan imaji dalam benak pendengar tentang siatuasi dan
setting.
Dalam
iklan televisi, copywriter mempunyai 2 alat utama, yaitu :
1. Visual.
Copywriter selalu ingat bahwa visual dan gerak, dialog film yang tak terucap
harus bisa menyampaikan pesan semaksimal mungkin.
2. Audio. Seperti halnya
radio, tiga elemen audio di TV adalah musik, suara, dan efek suara. Namun
disini, mereka dipakai secara berbeda karena dikaitkan dengan gambar.
BAB 14 : Desain dan Produksi
Dalam
advertising yang efektif, bukan hanya kata yang perlu mengomunikasikan pesan,
tetapi visual juga. Visual bekerja sama dengan kata untuk menghadirkan konsep
kreatif. Namun, visual memiliki beberapa kelebihan daripada kata-kata. Berikut
adalah penjelasan mengenai efek dari penggunaan visual yang efektif dalam
advertising :
1. Menarik perhatian.
Umumnya visual lebih mampu menarik perhatian dan mempertahankan perhatian
daripada kata-kata.
2. Melekat dalam memori. Visual bertahan di ingatan
karena orang biasanya mengingat gambar utama yang lebih mudah diingat.
3. Memperkuat keyakinan.
Visual menunjukkan dan menambah kredibilitas.
4. Menceritakan kisah menarik.
Penceritaan visual lebih membangkitkan dan mampu mempertahankan perhatian.
5. Mengomunikasikan dengan cepat.
Gambar memberi kabar lebih cepat daripada kata-kata.
6. Asosiasi.
Untuk menonjolkan produk, iklan sering mengaitkan produk dengan asosiasi visual
yang merepresentasikan gaya hidup atau tipe pengguna.
Orang
yang paling bertanggung jawab untuk menciptakan dampak visual dan identifikasi
brand adalah art director. Art director bertugas menata tampilan visual
dalam iklan, baik di media cetak maupun televisi, dan mengatur bagaimana iklan
agar dapat menyampaikan mood, kualitas produk, dan daya tarik psikologis. Untuk
itu, art director mengandalkan peralatan design yang terdiri dari :
1. Ilustrasi dan foto.
Foto lebih realistis, sedangkan ilustrasi lebih imajinatif.
2. Warna. Warna berfungsi
untuk menarik perhatian, menghadirkan realism, menciptakan mood, dan membangun
identitas brand.
3. Tipografi.
Art director tidak hanya memilih warna dengan cermat, tetapi juga
menspesifikasikan tipografi (tampilan di cetakan).
Produksi Cetak
Art
director dapat memperkaya iklannya dan materi cetakan lainnya dengan
menggunakan sejumlah efek cetak khusus. Berikut teknik-teknik produksi pada
media cetak :
1. Die cutting.
Cap dengan tepi yang tegas, digunakan untuk memotong bentuk yang tidak lazim.
2. Embossing atau debossing.
Aplikasi untuk menciptakan kesan permukaan yang timbul atau cekung dalam
kertas.
3. Foil stamping.
Aplikasi coating metalik tipis (perak, emas) yang dilebur atau dilapiskan pada
permukaan gambar.
4. Tip-ins.
Pracetak iklan yang disediakan oleh pengiklan untuk dilem ke publikasi yang
sedang dalam proses penyusunan atau penjilidan.
Produksi Siaran
Art
director dapat mengatur untuk memfilmkan di satu panggung atau lokasi di dunia
nyata atau memilih menggunakan stock
footage (gambar, dapat berupa video atau film yang telah direkam).
Elemen-elemen grafis lainnya seperti kata, logo, atau foto diam dibuat dengan
komputer. Suatu crawl adalah huruf
yang dibuat dengan komputer yang tampak bergerak melintasi dasar layar.
Kemudian, salah satu teknik video paling kreatif disebut morphing, dimana satu objek pelan-pelan berubah bentuk menjadi
objek lainnya.
BAB 15 : Pemasaran Respons Langsung
Pemasaran
respons langsung (Direct-Response Maketing) adalah sistem pemasaran
multi-saluran yang menggunakan beragam media untuk menghubungkan penjual dengan
konsumen yang melakukan transaksi secara langsung, seperti retail dan grosir.
Kelebihan
dan kekurangan pemasaran langsung :
Kelebihan
:
1. Pemasaran
langsung dapat dipersonalisasikan sehingga lebih persuasif daripada pesan umum.
2. Hasil
pemasaran langsung dapat diukur sehingga pengembalian investasi mudah
diketahui.
3. Teknologi
pemasaran langsung memungkinkan pengumpulan informasi yang relevan tentang
konsumen.
4. Produk
memiliki nilai tambah melalui proses pembelian dan pengiriman yang nyaman dan
reliable dengan mekanisme pemasaran langsung. Pembelian tidak dibatasi pada
satu lokasi.
5. Pemasar
dapat mengontrol produk sampai pengiriman.
6. Advertising
yang memuat komponen pemasaran langsung akan lebih efektif.
7. Pemasaran
langsung lebih fleksibel dalam segi bentuk maupun waktu.
Kekurangan
:
1. Konsumen
masih enggan membeli produk yang tidak dapat mereka sentuh dan rasakan.
2. Kejengkelan
terhadap pemasaran langsung, seperti menerima terlalu banyak katalog, e-mail
sampah, pop-up online, spam, dan telepon yang tidak diinginkan.
3. Muncul
masalah mengenai privasi konsumen dan data sharing serta pencurian identitas.
Ada
5 langkah dasar dalam proses pemasaran langsung, yakni:
1. Menentukan
tujuan dan keputusan strategis.
2. Mengomunikasikan
penawaran oleh penjual melalui media yang tepat.
3. Respons
atau pesanan konsumen.
4. Pemenuhan
dan pemeliharaan pelanggan.
5. Merawat
database perusahaan dan pelayanan konsumen.
Alat-alat
pemasaran langsung :
1. Surat (direct mail),
adalah pesan advertising produk atau jasa yang dikirim lewat surat.
2. Katalog,
adalah publikasi direct mail multi-halaman yang memperlihatkan berbagai macam
barang dagangan.
3. Telemarketing.
Kampanye telemarketing biasanya menggunakan perusahaan telemarketing untuk
melakukan panggilan dengan menggunakan skrip yang sudah disiapkan. Penelepon
ini dinamakan call centers, yakni ruangan dengan banyak telepon dan komputer.
4. Advertising respons langsung.
Benang merah yang menghubungkan semua tipe advertising respons langsung adalah
tindakan. Membuat orang bertindak itulah yang membuat advertising respons
langsung efektif.
5. E-marketing berbasis web. Pemasar
langsung telah melihat potensi internet sehingga memunculkan adanya e-commerce.
Web menggerakkan pemasar menuju ke pemasaran one-to-one.
BAB 16 : Promosi Penjualan, Event, dan Sponsorship
American
Marketing Association (AMA) mendefinisikan promosi penjualan sebagai penekanan
pemasaran media dan nonmedia yang diaplikasikan untuk periode waktu yang tak
ditentukan sebelumnya dan terbatas pada level konsumen, retail, atau grosir
dalam rangka menstimulaso tindakan mencoba produk, meningkatkan permintaan
konsumen, atau meningkatkan ketersediaan produk.
Penyebab
pertumbuhan promosi penjualan adalah :
1. Perilaku konsumen.
Konsumen kini semakin terdidik, makin selektif, dan tidak terlalu loyal pada
nama brand. Ini berarti mereka lebih mungkin pindah brand.
2. Penetapan harga.
Konsumen mengharapkan reduksi harga jangka pendek, seperti kupon potongan,
promosi penjualan, dan diskon.
3. Pangsa pasar.
Dalam industri, persaingan lebih banyak memperebutkan pangsa pasar daripada
pertumbuhan produk. Promosi penjualan mendorong orang untuk berpindah produk
dan menambah pangsa pasar.
4. Produk paritas.
Promosi penjualan merupakan strategi paling efektif untuk menaikkan penjualan
produk paritas ketika produk ini dalam kategori yang tak terdiferensiasikan.
Ketika produknya sama, promosi menjadi petunjuk utama bagi konsumen untuk
menentukan pilihan pembelian.
5. Kekuatan retail.
Retail dominan membutuhkan variasi insentif promosional sebelum mengizinkan
produk masuk ke toko mereka.
Kategori
promosi penjualan :
1. Promosi
konsumen
Promosi penjualan konsumen
diarahkan pada pengguna barang dan jasa. Promosi ini dimaksudkan untuk member
insentif sehingga saat konsumen masuk ke toko mereka akan mencari brand
tertentu. Tipe promosi konsumen :
a. Price deal.
Teknik promosi price deal ini adalah teknik mereduksi harga temporer. Ad 4 tipe
price deal, yaitu :
·
Cents-off
deals
adalah reduksi harga normal untuk barang atau jasa yang diumumkan di tempat
penjualan atau melalui iklan media massa.
·
Price-pack
deals
memberi konsumen tambahan sesuatu melalui paket itu sendiri, contoh hadiah di
kotak serealia.
·
Bonus
packs
adalah tambahan produk gratis jika konsumen membeli ukuran standar dengan harga
regular.
·
Banded
packs
adalah lebih banyak unit produk dijual dengan harga lebih murah jika dibeli
dengan harga unit tunggal reguler. Terkadang produknya dikemas jadi satu,
seperti sabun dan enam kaleng soft drink.
b. Kupon. Ada 2 jenis kupon
yang member diskon pada produk, yaitu :
·
Kupon
yang disponsori retail. Kupon ini dapat ditukar hanya di outlet
tertentu.
·
Kupon
yang disponsori manufaktur. Kupon ini dapat ditukar di outlet
yang mendistribusikan produknya.
c. Refund and rebate. Tawaran
dari pemasar untuk mengembalikan jumlah uang tertentu kepada konsumen yang
membeli produknya. Terkadang pengembalian itu berupa kupon potongan untuk
mendorong pembelian ulang.
d. Sampling.
Mengizinkan konsumen mencoba produk atau jasa dinamakan sampling. Contoh:
Tester untuk produk makanan dan minuman.
e. Contest and sweepstake.
Promosi ini menimbulkan kegairahan karena menjanjikan “something for nothing”
dan menawarkan hadiah yang menarik. Contest mengharuskan partisipan bersaing
untuk mendapatkan hadiah berdasarkan kemampuan atau keterampilan mereka.
Sweepstake mengharuskan partisipan cukup mengirim nama untuk dimaksukkan dalam
undian.
f. Premium.
Suatu premium adalah hadiah nyata untuk tindakan tertentu, biasanya untuk
pembelian produk atau kunjungan ke tempat pembelian. Contohnya: gelas di kotak
deterjen, mangkok di kotak sereal, mainan di Cracker Jacks.
g. Specialties.
Speciality advertising menghadirkan nama brand pada sesuatu sebagai pengingat,
misalnya di kalender, pena, pensil, kaus, mouse pad, tas, dan botol air
kemasan.
2. Promosi
dagang
Promosi konsumen tidak terlalu
berguna jika produknya tak tersedia ketika konsumen mencarinya. Maka dari itu,
promosi dagang juga penting sebagai bagian dari strategi komunikasi pemasaran. Tipe
promosi dagang :
a. Point-of-purchase display (POP display).
Pajangan ini didistribusikan kepada retail yang menggunakanya untuk menarik
perhatian konsumen pada promosi produk. Bentuknya dapat berupa rak, papan nama,
banner, tanda, kartu harga, dispenser produk mekanis, dan sebagainya.
b. Retailer kits.
Material yang mendukung upaya penjualan retail atau yang membantu perwakilan
penjualan agar dapat menarik calon konsumen baru sering kali didesain sebagai sales kits. Kits atau perangkat ini
memuat informasi pendukung, seperti spesifikasi produk yang terperinci dan informasi
cara pemakaian.
c. Trade incentives and deals.
Seperti penawaran harga, pabrik dapat memberi insentif finansial kepada
pedagang eceran untuk pembelian dalam jumlah tertentu atau jika mereka
mendukung promosi. Bentuk imbalannya dapat berupa diskon, hadiah barang,
cinderamata, atau uang tunai dari pabrik.
d. Contest. Seperti dalam promosi konsumen, pengiklan
dapat membuat kontes untuk memotivasi pedagang eceran.
e. Trade show and exhibit.
Pameran dagang adalah tempat dimana perusahaan dalam industry yang sama
berkumpul untuk memamerkan dan menjual produknya dan untuk mendemonstrasikan
produk.
3. Promosi
lintas-batas
Banyak dari teknik promosi
ini melintasi batas-batas area pemasaran lain dan mengaburkan garis batas
antara promosi, advertising, dan public relations. Tipe promosi lintas-batas :
a. Sponsorship,
berarti perusahaan mendukung suatu acara atau event, misalnya event olahraga,
konser, acara amal, baik secara finansial atau menyumbangkan produk atau jasa.
Perusahaan menggunakan sponsorship untuk membangun asosiasi brand dan menaikkan
nilai brand di benak konsumen.
b. Event marketing.
Istilah event marketing mendeskripsikan praktik
pemasaran yang menghubungkan suatu event dengan brand. Pemasar menggunakan
event promosional yang relevan untuk mendapatkan perhatian publik dan mengajak
orang di kalangan audiens sasaran berpartisipasi di acara ini.
Perbedaan
antara advertising dengan promosi penjualan :
Advertising
|
Promosi
Penjualan
|
Menciptakan
brand image dari waktu ke waktu
|
Menciptakan
tindakan segera
|
Mengandalkan
daya tarik emosional
|
Strategi
nilai tambahnya didasarkan pada daya tarik rasional; daya tarik impuls
menggunakan emosi
|
Menambah
nilai tak Nampak (intangible) pada produk atau jasa melalui citra
|
Menambah
nilai yang tampak pada produk atau jasa
|
Memberi
kontribusi sedikit pada profitabilitas jangka pendek
|
Memberi
kontribusi banyak pada profitabilitas jangka pendek
|
BAB 17 : Public Relations
Public
relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan menjaga hubungan yang
saling menguntungkan antara organisasi dan publik yang menjadi dasar bagi
kesuksesan atau kegagalan perusahaan. Program PR dibangun berdasarkan pemahaman
atas opini publik tentang isu-isu yang penting bagi organisasi.
Perbedaan
antara Public Relations dengan Advertising :
1. Tujuan
·
Tujuan advertising : Menciptakan kesadaran
dan motivasi konsumen agar penjualan naik.
·
Tujuan public relations : Berkomunikasi
dengan berbagai stakeholder, mengelola citra dan reputasi organisasi,
menciptakan sikap positif publik, dan membangun hubungan yang kuat antara
organisasi dan konstituennya.
2. Penggunaan
Media
·
Advertising membeli waktu dan ruang.
·
Public relations berusaha membujuk
gatekeeper untuk memuat berita tentang perusahaan mereka.
3. Kontrol
·
Advertising memuat persis seperti yang
diserahkan oleh klien yang membayarnya. Dan iklan dimuat sesuai jadwal.
·
Dalam kasus pemberitaan, ahli PR tergantung
pada gatekeeper. Tidak ada jaminan bahwa semua atau sebagian dari berita akan
muncul.
Tipe
program public relations :
1. Relasi
media
2. Relasi
karyawan
3. Relasi
finansial
4. Public
affairs
5. Penggalangan
dana
6. Pemasaran
kegiatan
Tipe
alat yang digunakan public relations :
1. Media yang tak dapat dikontrol,
antara lain: press release, konferensi pers, dan tur media.
2. Media yang dapat dikontrol,
adalah alat yang digunakan perusahaan untuk membuat dan mengontrol konten,
yaitu: house ad, advertising korporat, publikasi in-house, pengumuman layanan
publik, dan presentasi visual.
3. Media yang bersifat semi-terkontrol,
adalah alat dimana perusahaan dapat mengawali penggunaannya namun tidak dapat
mengontrol isi yang didistribusikan oleh pihak lain. Contohnya ialah komunikasi
elektronik (website dan chat room), berita dari mulut ke mulut (buzz), dan
blog.
BAB 18 : Kampanye Advertising Khusus
IMC dan Komunikasi Total
Integrated
Marketing Communication (IMC) adalah praktik mengoordinasikan semua laat
komunikasi pemasaran dan pesan brand secara strategis untuk berkomunikasi
dengan semua stakeholder dan audiensi secara konsisten. Kampanye IMC lebih
kompleks daripada advertising tradisional karena ia menggunakan lebih banyak
alat komunikasi pemasaran dan ditujukan ke banyak audiens.
Marketing Retail dan
Advertising
Peretail
adalah pedagang yang menjual langsung ke konsumen. Advertising retail ditujukan
kepada audiensi lokal, dan fokus pada upaya menarik konsumen melalui informasi
harga dan promosi. Media utama yang dipakai untuk advertising retail adalah
koran. Namun, retail juga menggunakan shopper, sisipan, majalah, televisi,
radio, dan web. Tujuan advertising retail adalah :
1. Membangun
kesadaran brand toko.
2. Menciptakan
pemahaman produk dan jasa toko.
3. Meyakinkan
konsumen bahwa produk dan jasa memenuhi kebutuhan mereka.
4. Mendorong
perilaku berbelanja.
5. Menciptakan
loyalitas, pembelian yang lebih banyak, inventori lebih banyal, dan sebagainya.
Advertising
Business-to-Business
Advertising
yang ditujukan untuk orang-orang bisnis yang membeli produk untuk dipakai dalam
bisnis. Media B2B terdiri dari publikasi bisnis umum dan publikasi perdagangan,
direktori, direct mail, katalog, data sheet, web, dan media konsumen.
Tipe
advertising B2B :
1. Advertising industrial. Advertising
ini menawarkan barang industri atau jasa yang menjadi bagian dari produk final
atau operasi bisnis, seperti baja, semen, generator, baterai.
2. Advertising pemerintah.
Advertising ini ditujukan pada agensi pemerintah. Produknya bisa berupa
pesawat, mesin tik, meja, pistol, cat, dan layanan hukum.
3. Advertising perdagangan/saluran.
Advertising ini digunakan untuk membujuk anggota saluran distribusi, seperti
distributor, pedagang grosir, dealer, dan retail untuk menyimpan stok produk
manufaktur.
4. Advertising profesional.
Advertising ini adalah iklan untuk kelompok pekerja yang kebanyakan berkerah
putih, seperti pengacara, akuntan, konsultan teknologi, dokter, guru, direktur,
dan spesialis pemasaran.
5. Advertising agrikultural.
Advertising ini mempromosikan berbagai macam produk dan jasa, seperti produk
kesehatan hewan ternak, mesin pertanian, peralatan panen, dan pupuk.
Tujuan
iklan B2B adalah :
1. Menciptakan
kesadaran.
2. Memberi
informasi tentang produk, reputasi, dan koneksi.
3. Mengubah
sikap.
4. Menciptakan
penjualan.
5. Mengubah
perilaku : permintaan dan penjualan.
6. Pengingat
: pembelian ulang.
BAB 19 : Evaluasi Efektivitas
Evaluasi
dilakukan melalui pengujian, monitoring, dan pengukuran. Testing digunakan
untuk memprediksi hasil, monitoring untuk memantau kinerja, dan pengukuran
untuk evaluasi hasil. Dengan kata lain, untuk kampanye besar, sampel iklan sebaiknya
dites dahulu sebelum dijalankan dalam rangka memprediksi efektivitasnya.
Berikut adalah empat tipe riset untuk evaluasi :
1. Riset pengembangan
melalui estimasi pra-testing, memperkirakan kemungkinan apakah iklan akan
bekerja atau adakah ide yang lebih baik.
2. Riset pelaksanaan
menggunakan studi pelacakan dan tes pemasaran untuk memantau cara kampanye
dijalankan dan bagaimana pesan dan media bekerja.
3. Riset pasca-testing
mengevaluasi dampak dari kampanye selama dan setelah iklan dijalankan.
4. Riset diagnostik
mendekonstruksi iklan untuk melihat elemen apa yang bekerja dan yang tidak.
0 comments:
Post a Comment